JAKARTA - Sekitar 1,2 juta jemaah haji telah tiba di Arab Saudi hingga Hari Kamis, sementara pihak otoritas setempat telah menetapkan tanggal puncak ibadah haji, Wukuf di Arafah.
Mahkamah Agung Arab Saudi menetapkan 1 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada Hari Jumat ini, setelah bulan sabit baru berhasil diamati pada Kamis sore waktu setempat.
Dengan itu, wukuf di Arafah akan dilakukan pada Hari Sabtu, hari kesembilan Dzulhijjah 1445 H, yang bertepatan dengan 15 Juni 2024 dan Idul Adha akan jatuh sehari berikutnya, kata Mahkamah Agung Arab Saudi, dikutip dari SPA 7 Juni.
Sementara itu, Menteri Haji dan Umrah Dr. Tawfiq Al-Rabiah mengumumkan sekitar sekitar 1,2 juta jemaah haji dari seluruh dunia telah tiba dan menyelesaikan prosedur masuk dan dalam kondisi kesehatan yang baik.
"Kerajaan, sejak berdirinya, telah merasa terhormat untuk melayani para jemaah haji dan jamaah, karena para pemimpin yang bijaksana sangat mementingkan penyediaan tingkat perawatan tertinggi bagi para jemaah haji dan memfasilitasi kedatangan mereka ke dua masjid suci dan tempat-tempat suci, untuk melakukan ibadah dengan mudah," jelas Dr. Al-Rabiah.
Lebih jauh dijelaskan, pihaknya menekankan perlunya jemaah untuk mematuhi peraturan dan instruksi yang dikeluarkan, untuk memastikan pengalaman haji yang lancar dan memuaskan bagi semua orang.
Menteri Al-Rabiah menegaskan kembali komitmen untuk memastikan musim haji tahun ini berjalan sukses. Dedikasi ini selaras sempurna dengan tujuan Visi Kerajaan 2030, katanya.
Menteri Al-Rabiah menyoroti pendekatan proaktif kementerian untuk memfasilitasi pengalaman haji bagi para jemaah dari seluruh dunia.
"Sejak berakhirnya musim haji tahun lalu, saya dan para pemimpin lain di sektor ini telah memulai misi bersejarah, mengunjungi 11 negara dan mengadakan 24 pertemuan resmi," katanya.
Dikatakan, diskusi langsung itu bertujuan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh para jemaah dari dari berbagai negara sekaligus untuk mengeksplorasi peluang untuk meningkatkan layanan.
BACA JUGA:
Sementara terkait infrastruktur, Menteri Al-Rabiah menyoroti peningkatan infrastruktur yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman jemaah haji.
Sebelas bangunan prototipe, yang menampung 37.000 jamaah, selesai dibangun dalam waktu sembilan bulan. Berikutnya, area di sekitar Al-Mashar Al-Haram dikembangkan melalui peresmian proyek jalur yang dirancang untuk memfasilitasi pergerakan dengan mudah dan nyaman. Ada pula pemasangan stasiun pendingin dan pemurnian udara terbesar di dunia di Masjidil Haram.
Sedangkan di sektor transportasi, musim haji ini akan menyaksikan pengoperasian kereta Al-Mashaer dengan kapasitas 72.000 penumpang per jam, yang berkontribusi pada transportasi lebih dari 350.000 jamaah antara tempat-tempat suci.