JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memulai program monumental dengan meresmikan 2.664 titik sumur bor dan melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) untuk rehabilitasi 102 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di seluruh Indonesia.
Inisiatif ini merupakan upaya TNI AD untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah-daerah yang membutuhkan.
Acara peresmian sumur bor berlangsung di Lapangan Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 30 Juli.
Kegiatan yang menandai komitmen TNI AD dalam mendukung program-program sosial demi kesejahteraan rakyat ini dihadiri oleh para pejabat daerah serta masyarakat setempat.
Jenderal Maruli mengungkapkan program Manunggal Air TNI AD dimulai di Nusa Tenggara Timur tiga tahun lalu.
Program ini melibatkan pembuatan sumur bor di berbagai lokasi strategis, yang bertujuan menyediakan sumber air bersih bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah yang kesulitan akses air.
Sementara program RTLH bertujuan untuk memperbaiki rumah-rumah masyarakat yang kondisinya tidak layak huni, sehingga dapat ditinggali dengan aman dan lebih nyaman.
"Saya sangat meyakini, dengan adanya program ini, kehidupan masyarakat dapat menjadi lebih baik. Kami berkomitmen untuk mengingatkan daerah-daerah akan pentingnya akses air bersih, karena masih ada sekitar 35 juta masyarakat Indonesia yang belum dapat mengakses air bersih," ungkapnya.
BACA JUGA:
Peletakan batu pertama untuk rehabilitasi 102 unit RTLH, termasuk 53 unit di NTT, dilakukan dalam kesempatan yang sama. Proyek ini melibatkan kerja sama antara TNI AD, PT. Pertamina, pemerintah daerah, dan berbagai lembaga swadaya masyarakat, untuk memastikan proses pembangunan berjalan lancar dan tepat waktu.
Dalam kegiatan yang juga dihadiri langsung oleh Dirut PT. Pertamina, Nicke Widyawati ini, KSAD tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada P Pertamina atas dukungannya, dalam program yang menjadi cerminan kepedulian kolektif komponen bangsa terhadap kesejahteraan masyarakat ini.
KSAD juga melakukan penanaman jagung di lahan seluas 2 hektar, panen bawang merah di lahan seluas 1 hektare, serta menyerahkan 1.000 paket bantuan sosial secara simbolis, yang diharapkan dapat menjadi awal positif untuk mewujudkan perubahan signifikan bagi masyarakat Kupang.
Dengan kolaborasi berbagai pihak, program ini diproyeksikan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya memperbaiki kualitas hidup masyarakat.