JAKARTA - Korban bencana tanah longsor di Kerala, India selatan melonjak menjadi 106 orang. Longsor saat hujan lebat meruntuhkan lereng bukit dan memicu aliran banjir lumpur dan bebatuan.
Lereng bukit runtuh setelah tengah malam menyusul hujan lebat pada Senin, 29 Juli, di distrik Wayanad di Kerala. Sebagian besar korban adalah pekerja perkebunan teh dan keluarganya yang tinggal di rumah kecil atau tempat penampungan sementara.
Dilansir Reuters, Selasa, 30 Juli, tayangan televisi menunjukkan petugas penyelamat berusaha menerobos pohon-pohon yang tumbang dan bangunan-bangunan seng yang rata.
Sementara batu-batu besar berserakan di lereng bukit dan air berlumpur mengalir deras.
Tim penyelamat ditarik ke seberang sungai, membawa tandu dan peralatan lainnya untuk menyelamatkan orang-orang.
Dilaporkan 106 orang tewas akibat tanah longsor, 128 orang terluka dan puluhan lainnya masih belum ditemukan, kata pihak berwenang negara bagian.
TV lokal Asianet menyebutkan jumlah korban tewas lebih tinggi yaitu 119 orang.
BACA JUGA:
Tanah longsor yang terjadi pada Selasa menjadi bencana terburuk di negara bagian itu sejak tahun 2018 ketika banjir besar menewaskan hampir 400 orang.
“Masih ada orang yang terjebak di bawah tanah dan hanyut,” kata Ketua Menteri Kerala Pinarayi Vijayan kepada wartawan. "Operasi penyelamatan akan dilanjutkan dengan segala kekuatan dan sarana yang ada,” sambungnya.
Lebih dari 3.000 orang telah dievakuasi dari daerah tersebut dan ditampung di 45 kamp bantuan di distrik tersebut.
Ratusan personel, termasuk tentara, menggunakan drone dan anjing pelacak untuk mencari korban.