Bagikan:

JAKARTA - Longsor di Wayanad, negara bagian Kerala, India, menewaskan 41 orang. Operasi penyelamatan terhambat setelah jembatan utama di wilayah tersebut runtuh.

Menteri Kesehatan Negara Bagian, Veena George, mengatakan lebih dari 70 orang terluka. Sedangkan Indian Express melaporkan bahwa banyak orang kemungkinan besar hanyut di sungai Chaliyar.

"Situasinya serius. Pemerintah mendesak semua lembaga untuk melakukan penyelamatan," kata Menteri Kehutanan negara bagian AK Saseendran kepada Reuters, Selasa, 30 Juli.

Saat ini tentara berupaya membangun jembatan sementara setelah jembatan di distrik yang menghubungkan daerah putus.

Saluran berita lokal Asianet TV menyebutkan ada 41 orang tewas akibat tanah longsor.

Tayangan televisi menunjukkan petugas bantuan berjalan melewati bebatuan dan pohon-pohon yang tumbang ketika banjir bercampur lumpur mengalir deras, dan banyak rumah hancur.

Seorang pria terlihat berjuang untuk membebaskan dirinya setelah terjebak dalam lumpur setinggi dada selama berjam-jam, karena petugas penyelamat tidak dapat mengevakuasinya meskipun telah dilakukan berbagai upaya.

Rashid Padikkalparamban, seorang warga yang terlibat dalam upaya bantuan, mengatakan ada tiga kali tanah longsor di daerah tersebut mulai sekitar tengah malam, yang menghanyutkan jembatan yang menghubungkan daerah yang terkena dampak, perkebunan Mundakkai, hingga Chooralmala.

“Banyak orang yang bekerja di perkebunan dan tinggal di tenda darurat di dalamnya dikhawatirkan terjebak atau hilang,” katanya.

Kerala rawan terhadap hujan lebat dan banjir, dengan hampir 400 orang tewas dalam salah satu banjir terburuk pada tahun 2018.

Upaya bantuan sedang berlangsung pada hari ini dengan dua helikopter Angkatan Udara India telah dikerahkan.

Operasi penyelamatan terhambat karena daerah tersebut tidak dapat dijangkau melalui jalan darat karena runtuhnya jembatan, kata Mohsen Shahedi, seorang perwira senior Pasukan Tanggap Bencana Nasional kepada Reuters.