JAKARTA - Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni membahas perang di Ukraina dan krisis di Timur Tengah pada pertemuan di Beijing.
Meloni, yang negaranya saat ini memegang jabatan presiden bergilir G7, menekankan pentingnya Tiongkok sebagai mitra dalam mengatasi ketidakamanan global yang semakin meningkat.
“Mereka juga membahas meningkatnya ketegangan di Indo-Pasifik," kata kantor Meloni dilansir Reuters, Senin, 29 Juli.
Meloni berupaya memperbarui kembali hubungan ekonomi negaranya dengan Beijing setelah Italia keluar dari Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) yang dicanangkan Xi tahun lalu termasuk di tengah memburuknya hubungan dagang antara Barat dan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.
“Ada peningkatan ketidakamanan di tingkat internasional, dan saya pikir Tiongkok merupakan lawan bicara yang sangat penting untuk menghadapi semua dinamika ini,” kata Meloni dalam pembicaraan di Diaoyutai State Guest House di Beijing.
BACA JUGA:
Kebijakan perdagangan Uni Eropa telah berubah menjadi semakin protektif atas kekhawatiran model pembangunan Tiongkok yang berfokus pada produksi dapat menyebabkan blok tersebut dibanjiri barang-barang murah karena perusahaan-perusahaan China berupaya meningkatkan ekspor di tengah lemahnya permintaan domestik.
Komisi Eropa bulan ini mengonfirmasi akan mengenakan tarif awal hingga 37,6 persen pada impor kendaraan listrik buatan Tiongkok, sehingga meningkatkan ketegangan dengan Beijing.