Kabar Baik, Kasus Positif COVID-19 Minggu Ini Turun, Tapi Angka Kematian Juga Naik
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut terjadi penurunan angka kasus baru COVID-19 pada minggu ini. Namun, hal ini juga disertai dengan kenaikan angka kematian COVID-19.

Wiku menyebut, secara grafik, pada dua minggu lalu angka kematian mengalami kenaikan. Lalu, pada satu minggu lalu, kematian mengalami penurunan.

"Sayangnya, minggu ini kembali mengalami kenaikan sebesar 5,45 persen dibandingkan minggu sebelumnnya," kata Wiku dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis, 18 Maret.

Kenaikan ini merupakan kontribusi dari 5 provinsi dengan angka kenaikan tertinggi. Yakni Jawa Tengah naik 124 (69 vs 193), Jawa Barat naik 46 (157 vs 203), Papua naik 10 (6 vs 16), Sumatera Selatan naik 6 (15 vs 21) dan Sumatera Barat naik 4 (10 vs 14).

Jika angka kematian meningkat, otomatis angka kesembuhan menurun. Wiku bilang, kesembuhan COVID-19 mingguan mengalami penurunan sebesar 6,2 persen.

"Penurunan (angka kesembuhan) minggu ini menjadi yang kelima kalinya secara berturut-turut," tuturnya.

Meski begitu, Wiku mengapresiasi provinsi dengan angka kenaikan kesembuhan mingguan tertinggi. Di antaranya Banten naik 1.183 (741 vs 1.924), Papua naik 395 (522 vs 917), Bangka Belitung naik 96 (308 vs 404), Kalimantan Barat naik 73 (266 vs 339) dan Riau naik 43 (642 vs 684).

Diketahui, minggu ini ada penambahan kasus positif yang lebih sedikit dibanding minggu lalu. Penurunan tersebut sebesar 11,62 persen dibandingkan minggu sebelumnya.

Wiku menegaskan, penurunan terjadi bukan karena adanya pengurangan spesimen yang diperiksa sebab yang terjadi kini justru sebaliknya.

"Pada minggu pertama hingga ketiga bulan Maret, jumlah pemeriksaan mengalami peningkatan sementara jumlah kasus positif mengalami penurunan. Ini artinya, meskipun jumlah pemeriksaan COVID-19 mengalami peningkatan setelah sempat fluktuatif, hal ini tidak diikuti jumlah kasus positif," kata Wiku.

Dengan kondisi tersebut, maka kasus aktif disebut satgas sudah mengalami penurunan. "Dan bukan karena jumlah pemeriksaan yang berkurang," tegasnya.