3 Derah Jakarta yang Masih Zona Merah COVID-19
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito (Foto: Tangkapan layar)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, menyebut saat ini ada 10 kabupaten/kota yang bersatatus zona merah atau memiliki risiko COVID-19 yang tinggi. Status zona merah pada 10 daerah ini bertahan selama 4 minggu.

"Hal ini perlu kita perhatikan bersama karena di 10 daerah ini tidak ada perubahan selama 4 minggu, tetap di zona merah," kata Wiku dalam siaran langsung Youtube Sekretariat Presiden, Kamis, 27 Agustus.

Pertama, ada 3 daerah di DKI Jakarta, yakni kota Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara. Kasus COVID-19 di ketiga kota administratif ini masih terus menanjak. 

"Jumlah kasus kumulatifnya tinggi, kematiannya juga naik terus, ada 116 kematian dalam waktu satu minggu. Namun, tingkat kesembuhannya juga meningkat menjadi 75 persen," ucap Wiku. 

Selanjutnya di Gorontalo. Penambahan kasus positifnya baru turun 41,3 persen dari puncak. Wiku meminta Gorontalo menekan kasus positif hingga 50 persen dari puncak.

"Lalu, kematian dari kasus positif juga masih tinggi, kasus positif dalam perawatannya juga sedang dalam fase puncak," ungkapnya.

Daerah selanjutnya adalah Hulu Sungai Tengah di Kalimantan Selatan. Kondisinya saat ini hampir mendekati zona oranye atau risiko sedang. Harusnya, kata Wiku, zona risiko di daerah ini pada pekan depan sudah bergeser jadi lebih baik.

Lalu Kota Medan di Sumatera Utara. Angka kematian dan kasus positif di Sumatera Utara masih dalam fase puncak, Persentase kesembuhan juga masih berada di angka 54 persen.

Kemudian Kota Deli Serdang Sumatera Utara. Angka kematian dan kasus positifnya juga masih berada di fase puncak. Angka kesembuhannya juga masih berada pada 58 persen.

"Kasus di Medan dan Deli Serdang perlu ditekan, penanganan kasus di rumah sakit menjadi kunci penting,sehingga kasus bisa dirawat dengan lebih cepat," jelas Wiku.

Berikutnya kota Balikpapan di Kalimantan Timur. Penambahan kasus positif sedang dalam fase puncak. Penambahan orang yang diduga tertular atau suspek juga baru turun 32 persen dari fase puncak dua minggu lalu. 

"Penurunan suspeknya kurang banyak. Kemudian kasus suspek dalam perawatan sedang dalam fase puncak juga," tuturnya.

Selanjutnya, Kota Sidoarjo di Jawa Timur adalah Sidoarjo yang selama 4 minggu tanpa perubahan. Penambahan kasus positifnya masih dalam fase puncak, penambahan angka kematian juga masih dalam fase puncak.

"Ini harus ditangani dengan baik. Kasus suspek dalam perawatan juga baru turun 4 persen dari fase Puncak," ucap Wiku.

Adapun terhadap 10 daerah yang berda di zona merah selama 4 minggu tersebut, Wiku berharap pemerintah daerahnya bisa menangani kasus dengan lebih baik, terutama di rumah sakit dapat.

"Melihat dari daerah-daerah lain juga dalam menangani kasus, harapannya 10 kabupaten kota dengan zona merah yang tanpa perubahan selama 4 minggu ini bisa segera berubah menjadi zona nya menjadi jadi lebih baik," tutup dia.