Meski Kasus Telah Menurun, Angka Kematian COVID-19 Masih Tinggi
Pemakaman COVID-19/Foto: Antara

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kesehatan mencatat angka kematian kasus COVID-19 masih tinggi ketika kondisi kasus harian mulai menurun sejak puncak kasus gelombang Omicron beberapa waktu lalu.

"Jumlah kematian masih menunjukkan peningkatan, yaitu naik sekitar 16,78 persen dibandingkan minggu sebelumnya," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual, Selasa, 8 Maret.

Nadia mengungkapkan, mayoritas kematian pada kasus COVID-19 adalah mereka yang terpapar dan belum melakukan vaksinasi. Kemudian, kematian kasus juga banyak terjadi pada kelompok pengidap komorbid.

"Hal ini menjadi perhatian kita semua di mana kematian memang paling tinggi adalah kelompok yang belum mendapat vaksinasi," ucap Nadia.

Lalu, keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) perawatan COVID-19 di rumah sakit tercatat 28,24 persen dari total kapasitas. Angka ini sudah sangat menurun dibandingkan pada saat gelombang Delta di tahun 2021.

Sementara itu, kasus konfirmasi harian menunjukkan tren penurunan sebesar 38,15 persen dari minggu sebelumnya. Lalu, positivity rate pada minggu ini mencapai 13,56 persen.

"Meski demikian, penularan masih tetap terjadi dan kita harus terus waspada hingga tentunya (positivity rate) kita turunkan sampai level di bawah 5 persen," ujar Nadia.

Diketahui, per tanggal 7 Maret 2022, terjadi pertambahan 21.380 kasus positif baru. Total akumulasi kasus positif sejak COVID-19 ditemukan di Indonesia mencapai 5.770.105 orang dan kasus aktif turun 27.678 menjadi 448.283 kasus.

Kasus sembuh pada 7 Maret bertambah 48.800 kasus, sehingga totalnya ada 5.171.402 orang sembuh. Kemudian, kasus konfirmasi positif yang meninggal 258 dan totalnya 150.430 orang.