DKI Jakarta Jadi Provinsi dengan Kasus Kematian COVID-19 Tertinggi Minggu Ini
ILUSTRASI/TPU khusus COVID-19 di Rorotan Jakut (FOTO VIA Instagram aniesbaswedan)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut DKI Jakarta menjadi provinsi yang memiliki kenaikan angka kematian COVID-19 tertinggi pada minggu ini.

Pada minggu ini, angka kematian COVID-19 di Ibu Kota naik 200 kasus dibanding minggu lalu. DKI mencatat ada 150 pemakaman di TPU khusus COVID-19 pada 22 Juni, 180 pemakaman pada 23 Juni, dan 132 pemakaman per siang hari ini.

"Lima provinsi yang mencatatkan kenaikan kematian tertinggi adalah DKI Jakarta yang naik 200 kasus, Jawa Tengah naik 96 kasus, Jawa Timur naik 79 kasus, Jawa Barat naik 73 kasus, dan Lampung yang naik sebesar 72 kasus," kata Wiku dalam keterangan tertulis, Kamis, 24 Juni.

Selain itu, Jakarta juga menyumbang kenaikan kasus positif COVID-19 mingguan tertinggi, yakni naik  sebesar 13.022 kasus.

Setelahnya, ada Provinsi Jawa Barat yang naik 6.449 kasus, Jawa Timur naik 1.756 kasus, Daerah Istimewa Yogyakarta yang naik sebesar 1.322 kasus dan Jawa Tengah yang naik sebesar 1.012 kasus.

"Hanya DIY yang angka kematiannya tidak meningkat tajam sehingga tidak masuk ke dalam lima besar kematian tertinggi meskipun masuk dalam kenaikan kasus tertinggi,” ujar Wiku.

Dalam skala nasional, kenaikan kasus positif mingguan mencapai 42 persen dari minggu lalu. Kenaikan ini telah berlangsung selama lima minggu berturut-turut dan dikontribusikan oleh provinsi-provinsi di Pulau Jawa dengan penambahan mencapai hampir dua kali lipat dibandingkan dengan minggu lalu.

Sayangnya, kata Wiku, kenaikan kesembuhan yang tidak terlalu signifikan di minggu ini, yaitu 20.1 persen. "Ini menunjukkan bahwa perlu segera dilakukan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan agar kematian dapat dicegah dan kesembuhan dapat ditingkatkan," ungkap dia.

Wiku menambahkan, situasi COVID-19 saat ini sudah hampir mendekati puncak pandemi pascaperiode libur akhir tahun lalu. Kasus aktif saat ini mencapai 160,524 sedangkan kasus aktif tertinggi adalah 176,672 pada 5 Februari lalu. 

"Untuk itu, penguatan PPKM mikro menjadi hal utama yang harus dilakukan saat ini untuk menekan laju kasus positif khususnya yang terpusat di Pulau Jawa," imbuhnya.