Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut angka kematian kasus COVID-19 selama dua minggu terakhir bertambah lebih dari 1.000 kasus per hari.

Bahkan, kata dia, pada 27 Juli lalu angka kematian harian COVID-19 mencapai yang tertinggi, yakni 2.069 kasus. Sehingga, akumulasi kasus kematian bulan ini menjadi yang tertinggi selama pandemi.

"Ini bulan dengan kematian paling banyak selama pandemi di Indonesia. Hingga kemarin, 30.168 kematian tercatat di bulan ini. Angka ini sangat tinggi, mengingat kematian tertinggi Juni lalu 7.913 kematian," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis, 29 Juli.

Jika melihat data per 25 Juli, 5 dari 10 provinsi dengan angka kematian COVID-19 tertinggi di bulan ini berada di luar Jawa-Bali. 5 Pulau lainnya berada di Jawa-Bali.

"Meski Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DKI tetep tinggi, tapi waspada Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan yang turut jadi penyumbang tertinggi kasus mingguan," ucap Wiku.

Wiku menuturkan, tingginya angka kematian COVID-19 harus menjadi alarm bagi setiap provinsi karena sebagian besar daerah tidak menjalani pembatasan PPKM Level 4.

"Kenaikan kematian ini tentunya perlu dievaluasi. Untuk itu, penting dipahami bahwa kita semua dapat melakukan upaya terbaik untuk menekan angka kematian ini," tutur dia.

Wiku meminta pemerintah daerah untuk selalu memantau kapasitas rumah sakit di wilayah masing-masing. Daerah mesti mengantisipasi kenaikan kasus dengan memastikan ketersedian oksigen, obat-obatan, tempat tidur, dan tenaga kesehatan.

"Ini dapat meningaktkan kecepatan dan ketepatan pelayanan, sehingga kematian dapat dihindari," pungkasnya.