JAKARTA - Anggota tim pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah memaparkan data perkembangan angka kematian COVID-19 selama sepekan terakhir. Hasilnya, Jawa Tengah jadi provinsi dengan angka kematian tertinggi.
"Untuk angka kematian pada satu minggu terakhir terdapat 1.208 kemaian di mana kontribusi tertinggi berasal dari provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Riau," kata Dewi dalam Rapat Koordinasi Satgas COVID-19, Senin, 7 Juni.
Rinciannya, selama satu pekan terakhir, Jawa Tengah memiliki 226 kematian COVID-19, Jawa Timur 172, Jawa Barat 137, DKI Jakarta 134, dan Riau 104 kematian. Kelima provinsi ini menyumbang 64 persen dari angka kematian nasional seminggu terakhir.
Melanjutkan, Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito memaparkan daerah yang berkontribusi paling besar dalam kematian COVID-19 di Jawa Tengah adalah Kota Semarang dengan 1.863 kematian, Kota Surakarta 605, Kabupaten Pati 413, Kabupaten Rembang 362, dan Kabupaten Kudus 361 kematian.
BACA JUGA:
Wiku menjelaskan, tingginya angka kematian COVID-19 disebabkan karena penanganan pasien yang kurang baik. Saat ini, kondisi perawatan paling mengkhawatirkan berada di Kudus.
"Saat ini, keterisian tempat tidur isolasi di Kudus sebesar 96,67 persen dan ICU sebesar 92,86 persen. Kalau misalkan tempat tidurnya lebih banyak, mungkin enggak akan muncul juga (ledakan kasus dan angka kematian tinggi) di Kudus," jelas Wiku.
Wiku menyebut, jika daerah yang memiliki angka kematian tinggi di Jawa Tengah tidak mengonversikan tempat tidur perawatan umum menjadi khusus COVID-19 maka hal yang sama seperti di Kudus akan terjadi.
"Kota-kota ini seharusnya segera mengantisipasi, karena akan muncul satu ledakan ke depan kalau tidak kita lakukan (antisipasi) seperti di Kudus. Segera tambah konversi bed-nya untuk COVID, baik ICU maupun isolasi," pungkasnya.