JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta agar 34 Gubenur di Indonesia berhati-hati dalam menangani pandemi COVID-19. Dia mengingatkan seluruh gubernur untuk melihat data dan angka pergerakan kasus COVID-19 mengingat saat ini tren peningkatan kasus masih terus terjadi.
"Saya ingin mengingatkan agar para gubernur melihat betul-betul data dan angka pergerakan kasus COVID-19 di wilayah masing-masing. Hati-hati," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para gubernur secara daring yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 1 September.
Eks Gubernur DKI Jakarta ini kemudian menyebut bahwa sejumlah negara di Eropa maupun di Asia kini kembali mengalami tren peningkatan kasus positif COVID-19. Tak terkecuali Indonesia.
Namun Jokowi menilai, meski peningkatan terus terjadi namun kondisi Indonesia saat ini masih cenderung terkendali dan hal ini harus dijaga oleh para kepala daera dengan mengendalikan dan menjalankan manajemen yang sesuai di tengah pandemi COVID-19.
Lebih lanjut Jokowi memaparkan, dari data yang diterimanya hingga per tanggal 31 Agustus saat ini jumlah kasus positif COVID-19 sudah mencapai 175 ribu dari 2,23 juta tes yang telah dilakukan.
Selain itu dia memaparkan saat ini tingkat kesembuhan meningkat. Jika pada April yang lalu, angka kesembuhan hanya 15 persen, kini angka kesembuhan pasien COVID-19 di Indonesia jumlahnya mencapai 72,1 persen.
"Jadi ada pergerakan yang lebih baik, lebih tinggi dari rata-rata dunia yang 69 persen," ungkapnya.
BACA JUGA:
Sementara untuk kasus aktif, Jokowi menyebut saat ini persentasenya menurun. Jika pada April lalu jumlahnya mencapai 77 persen, kini jumlahnya di angka 23,69 persen. Angka ini diklaim Jokowi jauh lebih baik daripada rata-rata dunia sebesar 27 persen.
"Tetapi untuk kasus meninggal, ini hati-hati. case fatality rate di Indonesia meskipun mengalami penurunan dari 7,83 di bulan april menjadi 4,2 di bulan ini tapi kita masih punya PR besar untuk menurunkan lagi," tegas Jokowi.
Angka tersebut perlu diturunkan, karena angka 4,2 persen masih lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian dunia yang berada di 3,36 persen.
"Ini pekerjaan besar kita. Sekali lagi kita harus waspadai betul sehingga kita kehilangan kendali dalam penanganan penyebaran COVID," ujarnya.
Dia kemudian berpesan agar para gubernur dapat bekerja keras menyelesaikan masalah pandemi di daerah mereka. Jokowi meminta angka penyebaran COVID-19 bisa ditekan daerah dan pemerintah daerah dapat berhati-hati dalam menangani pandemi COVID-19.
"Hati-hati untuk angka yang masih tinggi, saya minta gubernur betul-betul kerja keras dengan gugus tugas yang ada agar bisa ditekan angkanya. Kalau ada masalah-masalah pemerintah pusat harus bantu, sampaikan. utamanya di komite dan gugus tugas kita," pungkasnya.