Bagikan:

JAKARTA - Polri menyebut penindakan dari Densus 88 Antiteror yang begitu masif menjadi salah satu alasan kelompok terorisme berpindah ke Merauke Papua.

Karo Penmas Divisi Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan dengan adanya penindakan itu, kelompok teroris mencari tempat-tempat yang aman untik bersembunyi.

"Ya secara otomatis aja ketika aktivitas penegakan hukum oleh Densus demikian tinggi," kata Rusdi kepada wartawan, Senin, 7 Juni.

"Tentunya mereka pun akan mencoba keluar daripada aktivitas itu, akhirnya di antara mereka ada yang keluar dari Makassar menuju ke Merauke," sambung Rusdi.

Meski kelompok-kelompok terorisme itu terus berpindah, Rusdi menekankan Densus 88 Antiteror terus memetakan pergerakan mereka. Hingga nantinya akan dilakukan penindakan dengan penangkapan.

"Aktivitas penegakkan hukum yang tinggi yang dilakukan oleh Densus terhadap kelompok-kelompok teroris Tanah Air seperti itu," kata dia.

Sebelumnya, para terduga teroris yang ditangkap di Merauke terkait dengan kelompok pengajian Villa Mutiara Makassar.

"Iya, sekali lagi ada kontak di antara mereka itu, karena memang kasus di Merauke itu hasil pengembangan dari Makassar. Jadi Makassar, Balikpapan dan Merauke itu saling ada keterkaitan," kata dia.

Sebanyak 13 orang terduga teroris ditangkap di Merauke, mereka tergabung dalam kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berbaiat ke ISIS.

Menurut dia, antara JAD Merauke dan Villa Mutiara Makassar sama-sama pernah mengikuti pengajian dan pernah saling bertemu. "Iya pernah, mereka pernah ketemu," ujar dia.

Selain itu, kelompok itu saling melakukan kontak dengan berbagai platform komunikasi yang ada seperti grup WhatsApp. "Ya tidak hanya itu (grup WA) saja di antara mereka sudah saling bisa kenal orang-orang di Merauke," kata dia.