Bagikan:

JAKARTA - Bentrokan Pancoran, Jakarta Selatan, berulang. Pangkal masalahnya, sengketa lahan antara warga dengan Pertamina. 

"Masalah pokok kan antara warga dan pihak Pertamina. Yang lain itu membela masing-masing pihak, harusnya yang membela masing-masing pihak itu jangan melakukan tindakan apa pun dulu dua-duanya," kata Kapolres Jaksel Kombes Azis Andriansyah, Kamis, 18 Maret.

Menurut Kombes Azis, masing-masing kelompok mendukung dua pihak utama dalam sengketa tanah, yakni Pertamina dan warga yang bentrok di sekitar Jalan Pancoran Buntu II pada Rabu, 17 Maret malam.

Padahal saat ini proses mediasi dan proses hukum sedang berjalan. 

"Kelompok yang mendampingi masing-masing pihak inilah yang kemudian bertikai. Ini yang harus kita cegah supaya masalah pokoknya tidak kabur, tidak bias," kata Azis.

Apa kata Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)? Ahok menyerahkan penjelasan kasus sengketa lahan di Pancoran Buntu ke Dirut.

“Bisa tanya ke Dirut,” kata Ahok merespons konfirmasi VOI, Kamis, 18 Maret.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria buka suara soal sengketa tanah antara Pertamina dan warga yang berujung bentrokan di Jalan Pancoran Buntu II, Pancoran, Jakarta Selatan.

Riza bilang, lahan yang menjadi objek sengketa merupakan kawasan tanah milik BUMN Pertamina. Namun, lahan tersebut telah ditinggali oleh warga setempat selama puluhan tahun.

"Pertamina ingin menggunakan, memanfaatkan, namun masyarakat sudah tinggal lama di situ berpuluh tahun," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Maret.

Riza meminta semua menghormati status kepemilikan lahan dari Pertamina. Namun, di sisi lain, ia ingin memperhatikan aspek kemanusiaan, yakni kondisi warga yang sudah menempati lahan tersebut sejak lama.

Oleh sebab itu, Riza menyebut Pemprov DKI akan melakukan mediasi antara warga dengan Pertamina. Rencananya, warga akan dipindahkan ke tempat tinggal di lokasi lain.

"Mari kita carikan solusi bersama agar Pertamina merndapatkan tempat tersebut untuk kepentingan masyarakat banyak juga. Dan masyarakat yang tinggal bertahun-tahun di situ mendapatkan solusi tempat tinggal yang baru," jelas dia.