Bagikan:

JAKARTA - Pria bersenjata tak dikenal menewaskan sekitar 40 orang dalam serangan di desa di Mali yang dilanda pemberontakan.

Serangan itu terjadi pada Senin, 1 Juli, di desa Djiguibombo di wilayah Mopti – salah satu dari beberapa daerah di utara dan tengah Mali di mana kelompok jihad yang terkait dengan al Qaeda dan ISIS telah aktif selama lebih dari satu dekade.

“Itu adalah serangan yang sangat serius, orang-orang bersenjata mengepung desa dan menembaki orang-orang,” kata Wali Kota Bankass Moulaye Guindo dilansir CNN, Rabu, 3 Juli.

Dia tidak dapat menyebutkan jumlah korban tewas, namun dua pejabat setempat, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, mengatakan sekitar 40 orang tewas.

“Itu adalah pembantaian, mereka mengepung desa tempat diadakannya pernikahan. Terjadi kepanikan, beberapa orang berhasil melarikan diri, namun banyak yang terbunuh, sebagian besar adalah laki-laki,” kata salah satu petugas.

Mereka tidak mengidentifikasi para penyerang dan belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.

Juru bicara militer tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Kekerasan meningkat di wilayah Sahel tengah Afrika Barat sejak pemberontakan berakar di Mali dan menyebar ke negara tetangga Burkina Faso dan Niger, menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan lainnya mengungsi.

Ketidakamanan telah memicu dua kudeta di Mali, satu di Burkina Faso, dan satu lagi di Niger sejak tahun 2020.