Bagikan:

JAKARTA - Sekutu NATO menyetujui pendanaan bantuan militer untuk Ukraina sebesar 40 miliar euro (43 miliar USD) tahun depan.

Informasi ini disampaikan dua diplomat Eropa Barat mengatakan kepada Reuters Rabu, 3 Juli, sepekan sebelum para pemimpin aliansi tersebut dijadwalkan bertemu di Washington.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah meminta sekutunya untuk membuat komitmen multi-tahun untuk menjaga bantuan militer bagi Kyiv pada tingkat yang sama seperti sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, yang jumlahnya mencapai sekitar 40 miliar euro per tahun.

Meskipun negara-negara anggota tidak mendukung permintaan awal Stoltenberg mengenai janji multi-tahun tersebut, perjanjian itu mencakup ketentuan untuk mengevaluasi kembali kontribusi sekutu pada KTT NATO di masa depan, menurut seorang diplomat.

Para sekutu juga memutuskan untuk membuat dua laporan pada tahun depan untuk menentukan negara mana yang memasok bahan-bahan tersebut ke Ukraina,guna memenuhi tuntutan transparansi yang lebih besar mengenai pembagian beban dalam aliansi tersebut.

“Negara-negara anggota akan berusaha memenuhi janji ini melalui kontribusi yang proporsional," kata perjanjian itu.

Janji finansial tersebut merupakan bagian dari paket Ukraina yang lebih luas yang akan disetujui oleh para pemimpin NATO ketika mereka berkumpul untuk KTT di Washington pada tanggal 9-11 Juli.

Pada Juni, sekutu memutuskan NATO akan mengambil peran yang lebih besar dalam mengoordinasikan pasokan senjata ke Ukraina, mengambil alih peran Amerika Serikat dalam upaya untuk menjaga proses tersebut ketika Donald Trump yang skeptis terhadap NATO berupaya untuk masa jabatan kedua sebagai presiden AS.

Setelah invasi Rusia pada tahun 2022, Amerika Serikat mengumpulkan negara-negara yang berpikiran sama di pangkalan udara Ramstein di Jerman, membentuk kelompok negara yang kini berjumlah sekitar 50 negara, yang bertemu secara rutin untuk mencocokkan permintaan senjata Kyiv dengan janji para donor.

Kelompok yang disebut Ramstein ini akan terus ada sebagai forum politik yang dipimpin AS.

Namun NATO akan mengambil alih tingkat kerja militer di bawahnya yang mengoordinasikan pengiriman senjata dan pelatihan bagi pasukan Ukraina.