Bagikan:

JAKARTA - Kanada menunjuk seorang perempuan sebagai prajurit tertinggi negaranya untuk pertama kalinya.

Penunjukkan ini meneruskan dorongan Perdana Menteri Justin Trudeau untuk menunjuk perempuan pada jabatan paling senior.

Letnan Jenderal Jennie Carignan yang bertanggung jawab atas upaya memberantas seksisme yang sudah mendarah daging dan perilaku buruk di angkatan bersenjata, akan mengambil alih jabatan kepala staf pertahanan pada 18 Juli.

Carignan, awalnya seorang insinyur militer, telah memimpin pasukan di Afghanistan, Bosnia-Herzegovina, Irak dan Suriah selama 35 tahun di militer.

“Sepanjang kariernya, kualitas kepemimpinannya yang luar biasa, komitmen terhadap keunggulan, dan dedikasinya terhadap pelayanan telah menjadi aset luar biasa bagi Angkatan Bersenjata kita,” kata Trudeau dalam pernyataan dilansir Reuters, Rabu, 3 Juli.

Carignan mengambil alih pada saat Kanada berada di bawah tekanan dari sekutunya untuk meningkatkan belanja pertahanannya. Angkatan bersenjata sedang berjuang untuk memenuhi tujuan perekrutan dan lambat dalam mengganti peralatan yang sudah ketinggalan zaman.

November 2023 lalu, Panglima Angkatan Laut mengatakan angkatan lautnya berada dalam keadaan kritis dan mungkin tidak dapat menjalankan tugas dasarnya pada tahun 2024.

Trudeau, seorang yang diakui sebagai feminis, mulai menjabat pada akhir tahun 2015 dan telah menerapkan kebijakan yang dirancang untuk meningkatkan kesetaraan gender.

Pada tahun 2018, Trudeau menunjuk Brenda Lucki sebagai kepala wanita pertama dari Royal Canadian Mounted Police. Dua gubernur jenderal terakhir, yang merupakan perwakilan resmi monarki Inggris, adalah perempuan.