Bagikan:

JAKARTA - Jenderal Jennie Carignan menjadi wanita pertama yang memimpin angkatan bersenjata Kanada, setelah ia resmi mulai menjalankan perannya pada Hari Kamis.

Terlatih sebagai insinyur militer, Jenderal Carignan telah memimpin pasukan di Afghanistan, Bosnia-Herzegovina, Irak dan Suriah selama 35 tahun bertugas di militer Kanada.

"Saya merasa siap, bersemangat, dan didukung untuk menghadapi berbagai tantangan ini," kata Jenderal Carignan di Museum Perang Kanada di Ottawa, dilansir Reuters 19 Juli.

"Konflik di Ukraina dan Timur Tengah, meningkatnya ketegangan di berbagai tempat di seluruh dunia, perubahan iklim, meningkatnya tuntutan terhadap personel kita di dalam dan luar negeri, dan ancaman terhadap nilai-nilai dan lembaga demokrasi kita hanyalah beberapa dari tantangan rumit yang perlu kita hadapi dan atasi," jelas Jenderal Carignan.

Awal bulan ini, Kementerian Pertahanan mengumumkan penunjukan Jenderal Carignan oleh Perdana Menteri Justin Trudeau.

"Perdana menteri mengumumkan penunjukan Letnan Jenderal Jennie Carignan sebagai Kepala Staf Pertahanan berikutnya," cuit Kementerian Pertahanan di media sosial X.

Pengangkatannya sebagai panglima militer membuatnya menerima kenaikan pangkat menjadi jenderal.

Jenderal Carignan menggantikan Jenderal Wayne Eyre, yang menjabat sebagai komandan militer tertinggi sejak 2021, pada saat Kanada tengah berupaya meningkatkan anggaran pertahanan dan memodernisasi angkatan bersenjatanya.

Minggu lalu, PM Trudeau mengumumkan niat pemerintahnya untuk mencapai target belanja pertahanan NATO sebesar 2 persen dari PDB pada tahun 2032. Belanja pertahanan Kanada diperkirakan mencapai 1,39 persen dari PDB pada tahun fiskal 2024-25, menurut proyeksi pemerintah.

Diketahui, angkatan bersenjata Kanada berjuang untuk memenuhi target perekrutan dan lambat dalam mengganti peralatan yang sudah ketinggalan zaman.

November lalu, kepala angkatan laut mengatakan angkatan laut berada dalam "kondisi kritis" dan mungkin tidak dapat melaksanakan tugas-tugas pokoknya pada tahun 2024.

"Kami menghadapi banyak tantangan internal seperti perekrutan dan retensi," ungap Jenderal Carignan.

"Kami tahu tantangan yang kami hadapi dan apa yang perlu kami lakukan untuk mengatasinya," tandasnya.

PM Trudeau, yang menyebut Carignan sebagai "teladan bagi semua warga Kanada dan dunia", telah menjalankan kebijakan yang dirancang untuk meningkatkan kesetaraan gender sejak menjabat pada tahun 2015.

Pada tahun 2018, ia menunjuk Brenda Lucki sebagai kepala perempuan pertama Kepolisian Berkuda Kerajaan Kanada.

Dua gubernur jenderal terakhir, perwakilan resmi Kanada untuk kerajaan Inggris, semuanya adalah perempuan. PM Trudeau menunjuk keduanya.