Bagikan:

JAKARTA - Kelompok penyerang bersenjata dengan sepeda motor menewaskan 21 warga sipil di negara Niger, Afrika Barat.

Serangan pda Kamis lalu di dekat kota Tera, terjadi pada saat meningkatnya kekerasan di Sahel, tempat penguasa militer mengusir pasukan Barat dan meminta dukungan Rusia dan negara lain.

Sasarannya  bus angkutan umum yang melakukan perjalanan antara kota Bankilare dan Tera di wilayah Tillaberi, kata tentara dalam pernyataannya. Tentara menyebutnya serangan itu sebgai “tindakan yang penuh kebencian dan tidak manusiawi”.

Wilayah Tillaberi semakin menjadi fokus serangan balasan antara militer dan kelompok bersenjata lokal.

Dilansir Reuters, Senin, 9 Desember, tentara mengatakan salah satu tentaranya tewas dalam serangan balasan pada Jumat ketika kendaraan militer melindas bom rakitan.

Negara tetangga Mali, Burkina Faso dan Niger berada di jantung pemberontakan Sahel yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan lainnya mengungsi.

Semuanya dipimpin oleh pemerintahan militer yang merebut kekuasaan melalui serangkaian kudeta yang dimulai pada tahun 2020.

Penguasa militer telah berjanji untuk memberikan keamanan yang lebih besar kepada masyarakat, namun keamanan terus memburuk.

Niger dulunya merupakan mitra penting dalam perang AS melawan pemberontak di wilayah Sahel, namun tahun ini Niamey memerintahkan AS untuk mundur, meninggalkan Washington tanpa pijakan militer di Sahel.