Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Australia membentuk satuan tugas menangani antisemitisme alias anti-Yahudi menyusul serangan pembakaran di sinagoge di Melbourne yang menurut polisi kemungkinan besar merupakan terorisme.

Kebakaran yang terjadi pada Jumat pagi pekan lal di sinagoge Adass Israel melukai satu orang dan menyebabkan kerusakan bangunan serta memperburuk hubungan antara Australia dan sekutunya Israel.

Ini adalah serangan antisemitisme ketiga di Australia tahun ini, setelah vandalisme terhadap kantor anggota parlemen Yahudi di Melbourne pada Juni dan coretan antisemitisme pada mobil di pinggiran timur Sydney, kawasan dengan populasi Yahudi yang padat.

Satuan tugas Polisi Federal Australia (AFP) akan dikenal sebagai Abalight.

“Operasi Khusus Abalight akan menjadi pasukan penyelidik anti-terorisme yang tangkas dan berpengalaman yang akan fokus pada ancaman, kekerasan, dan kebencian terhadap komunitas Yahudi Australia dan anggota parlemen,” kata kepala AFP Reece Kershaw dalam konferensi pers dilansir Reuters, Senin, 9 Desember.

“Intinya, mereka akan menjadi regu yang akan dikerahkan secara nasional untuk menangani berbagai insiden,” imbuhnya.

Polisi Australia sebelumnya mengalihkan penyelidikan atas kebakaran pada Jumat 6 Desember, ke unit gabungan anti-terorisme.

Polisi negara bagian dan federal serta dinas intelijen dalam negeri akan bekerja sama untuk mengidentifikasi tiga tersangka yang dicari sehubungan dengan serangan pembakaran sinagoge Israel.

“Kami memiliki sumber daya terbaik, penyelidik berketerampilan terbaik, orang-orang yang ahli di bidang ini, dan kami akan mengerahkan segala yang kami bisa dalam penyelidikan ini untuk menyelesaikannya,” kata Kepala Komisaris Polisi Victoria Shane Patton.