Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut Rusunawa Marunda akan dirobohkan. Kemudian, aset rusunawa milik Pemprov DKI Jakarta itu akan dihapus.

Setelahnya, Pemprov DKI akan membangun rumah susun baru dengan struktur yang lebih kokoh. Rencananya, tahun depan pembangunan rusun baru sudah bisa dilakukan.

"Kemarin saya minta ke pak Asbang (Asisten Pembangunan), ini untuk segera (dilakukan) penghapusan (aset) dan dibangun baru. Di 2025 minimal 2 tower sudah dibangun. Anggarnya sudah diproses tahun ini," kata Heru kepada wartawan, Selasa, 25 Juni.

Rusunawa Marunda menjadi perhatian masyarakat setelah adanya penjarahan yang terjadi berulang kali. Objek pencurian di antaranya pintu, plafon, jendela, kloset, wastafel, hingga kusen. Rusunawa Marunda saat ini hanya tersisa kerangka dan puing bangunan.

Pemprov DKI lewat Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II telah melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian. Heru menyebut, polisi sudah memeriksa beberapa orang berkaitan dengan penjarahan itu.

"Jadi pengelola melaporkan ke aparat kepolisian, ya. Ada 3 orang yang diproses. Saya minta semua yang terkait diproses. Itu kan enggak bener, ya. Besi, segala macam, diangkut," tegas Heru.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris menyebut kondisi hunian yang terletak di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara tersebut memang sudah tak layak.

Pengosongan Rusunawa Marunda yang dilakukan sejak September 2023 juga menindaklanjuti rekomendasi hasil penelitian struktur dari BRIN yang menyebutkan kondisinya sudah membahayakan.

Terkait dengan hal di atas, dapat saya informasikan bahwa gedung dimaksud posisinya sudah dikosongkan. Selanjutnya terhadap gedung tersebut akan dilakukan proses penghapusan," kata Afan kepada wartawan, Jumat, 21 Juni.

Kini, penghuni Rusunawa Marunda yang direlokasi telah menetap di Rusun Nagrak. Kosongnya hunian pun dimanfaatkan oleh pelaku penjarahan tersebut.

Sejumlah aset bangunan di Rusunawa Marunda dijarah berkali-kali sejak tahun lalu. Objek pencurian di antaranya pintu, plafon, jendela, kloset, wastafel, hingga kusen. Rusunawa Marunda saat ini hanya tersisa kerangka dan puing bangunan.

Afan pun membantah anggapan bahwa Pemprov DKI tak melakukan pengamanan aset. Hanya saja, Afan mengaku penjagaan di Rusunawa Marunda tak bisa dilakukan secara optimal.

"Mengingat luasnya area kompleks Rusun Marunda dan terbatasnya jumlah pegawai, maka terjadi adanya kekurangan-kekurangan," jelasnya.