JAKARTA - Gusdurian turut menjembatani komunikasi pengurus Gereja HKI Juanda dengan pihak Rektorat Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok, Jawa Barat, bersama Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia. Audiensi tersebut terkait masalah gereja HKI Juanda terancam digusur karena berdiri di atas lahan UIII.
Gusdurian berharap, UIII dapat mewujudkan permohonan agar gereja HKI tidak dihilangkan, atau tidak hanya sebatas pergantian rugi soal bangunan.
"Kami berharap Gereja HKI ini posisinya tetap di kompleks UIII mengingat jemaat HKI Juanda yang masih membutuhkan gereja. Kalau misalnya Gereja ini nanti dipindahkan ke lokasi yang lain maka nanti teman teman jemaat ini tidak bisa mengakses untuk peribadatan," ujar perwakilan Gusdurian, Wahyun Della Sari, kepada VOI, Kamis, 5 Juni.
"Kami tidak meminta ganti rugi, nggak, tapi memang tujuannya adalah bagaimana gereja HKI tetap bisa berdiri di lingkungan kompleks UIII," katanya.
Wahyun mengungkapkan, pihak rektorat UIII menyambut baik kedatangan HKI Juanda, PGI dan Gusdurian untuk menyampaikan keresahan dan harapan. Namun karena pembangunan kampus UIII di Depok adalah proyek nasional dan melibatkan lintas kementerian maka pihak UIII akan melaporkannya ke pemerintah.
BACA JUGA:
"Jadi ini akan dibicarakan hasil diskusi hari ini dengan Kemenag, Kementerian ATR/BPN, KSP terkait situasi ini. Kemudian dari UIII juga mencoba untuk membuka ruang perjumpaan lagi dengan Kemenag, dengan kementerian terkait bagaimana kelanjutan Gereja HKI Juanda," jelas Wahyun.
Soal waktu pertemuan, Wahyun belum dapat memastikan. Menurutnya, rencana audiensi dengan pemerintah masih menunggu konfirmasi.
"Untuk tanggal belum ada tanggal pasti. Karena masih perlu dibicarakan oleh pihak-pihak tersebut," ungkapnya.
Gusdurian berharap, negara, dalam hal ini Kementerian Agama yang memiliki kewenangan bisa mengakomodir harapan HKI Juanda agar Gerejanya tetap berada di dalam kompleks UIII.
"Dari kami di Gusdurian, kami berharap sekali agar teman-teman HKI Juanda dapat beribadah kembali, dan harapan teman-teman dapat di akomodir oleh pihak UIII dan negara," kata Wahyun.