JAKARTA - Turki berharap perundingan gencatan senjata di Ukraina akan segera dimulai, kata Menteri Luar Negeri Hakan Fidan pada hari terakhir forum diplomatik di Antalya, Hari Minggu.
Menlu Fidan bertemu dengan mitranya dari Rusia, Menlu Sergei Lavrov pada Hari Jumat di sela-sela Forum Diplomasi Antalya. Dia mengatakan kepada wartawan, telah membahas sejumlah masalah dengan Lavrov, termasuk Ukraina.
"Mengenai masalah Ukraina, pandangan kami adalah kedua belah pihak telah mencapai batas yang bisa mereka peroleh melalui perang. Kami pikir inilah saatnya untuk memulai dialog untuk gencatan senjata," kata Menlu Fidan, dilansir dari Reuters 4 Maret.
"Itu tidak berarti mengakui pendudukan (oleh Rusia), namun masalah kedaulatan dan gencatan senjata harus dibahas secara terpisah," tandasnya.
Turki, anggota NATO, yang memiliki perbatasan maritim dengan Ukraina dan Rusia di Laut Hitam, berupaya menjaga hubungan baik dengan kedua negara sejak invasi Rusia ke Ukraina dua tahun lalu.
Ankara telah memberikan dukungan militer kepada Ukraina dan menyuarakan dukungan terhadap integritas wilayahnya, namun juga menentang sanksi terhadap Rusia.
“Kematian dan cedera lebih dari 500.000 orang serta kehancuran total infrastruktur dan suprastruktur di seluruh negara bukanlah kenyataan yang dapat kita tanggung," kata Menlu Fidan.
BACA JUGA:
"Bagaimanapun hal ini harus dihentikan. Untuk menghentikannya, harus ada diskusi dan semua orang harus terbiasa dengan gagasan ini," tandasnya.