Rusia-Ukraina Berunding di Turki, Presiden Erdogan: Penting Mencapai Gencatan Senjata dan Perdamaian Sesegera Mungkin
Presiden Vladimir Putin, Presiden Recep Tayyip Erdogan, Presiden Volodymyr Zelensky. (Wikimedia Commons/Kremlin.ru/Kremlin.ru/Official website of President of Russian Federation/President.gov.ua/Kolase-VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, kemajuan dalam proses perundingan damai antara Rusia dengan Ukraina di Istanbul, Selasa, membuka jalan bagi pertemuan pemimpin kedua negara.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, kepada para perunding menjelang diskusi pertama mereka dalam lebih dari dua minggu, Presiden Erdogan menyerukan gencatan senjata segera dalam perang yang dimulai bulan lalu, ketika Rusia menginvasi Ukraina.

"Terserah pihak-pihak untuk menghentikan tragedi ini. Mencapai gencatan senjata dan perdamaian sesegera mungkin adalah untuk kepentingan semua orang. Kami pikir, kami sekarang telah memasuki periode di mana hasil nyata diperlukan dari pembicaraan," ujar Presiden Erdogan, melansir Reuters 29 Maret.

"Proses negosiasi, yang telah Anda lakukan di bawah perintah para pemimpin Anda, telah meningkatkan harapan untuk perdamaian," sambung Presiden Erdogan.

Sementara itu, Kedutaan Besar Ukraina di Ankara mengatakan para kepala delegasi telah memulai pembicaraan dan diskusi akan menyusul antara delegasi penuh.

Kemarin, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, tujuan paling ambisius Ukraina pada pembicaraan Turki minggu ini adalah untuk menyetujui gencatan senjata.

Sedangkan, seorang pejabat senior AS mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya tidak siap berkompromi untuk mengakhiri perang.

Diketahui, Turki yang merupakan anggota NATO, berbagi perbatasan laut dengan Ukraina dan Rusia di Laut Hitam, memiliki hubungan baik dengan keduanya dan telah menawarkan untuk menengahi konflik. Sementara menyebut invasi Moskow tidak dapat diterima, Ankara juga menentang sanksi Barat.