112 Warga Gaza Tewas saat Menunggu Bantuan Kemanusiaan, Begini Penjelasan Militer Israel
Jubir IDF Laksda Daniel Hagari (paling kiri) bersama sejumlah pejabat IDF. (Wikimedia Commons/IDF Spokesperson's Unit)

Bagikan:

JAKARTA - Militer Israel membantah melakukan serangan terhadap warga Jalur Gaza yang tengah menunggu bantuan kemanusiaan, mengatakan pasukannya melepaskan tembakan untuk membubarkan kerumunan warga saat konvoi bantuan kemanusiaan melintas di Jalur Gaza.

Setidaknya 112 orang tewas dan lebih dari 280 orang terluka dalam insiden di dekat Kota Gaza Hari Kamis, kata pejabat kesehatan Palestina. Korban jiwa warga sipil kali ini merupakan yang terbesar dalam beberapa minggu terakhir.

Juru bicara Israel Defense Forces dalam keterangan pers malam hari mengatakan, pasukan melepaskan tembakan peringatan dalam upaya untuk membubarkan gerombolan warga Palestina yang menyerbu konvoi bantuan di Gaza utara, ketika puluhan orang tewas di tengah kerumunan massa.

"IDF mengkoordinasikan konvoi 38 truk untuk memberikan bantuan kemanusiaan tambahan kepada penduduk Gaza utara. Bantuan kemanusiaan ini datang dari Mesir, melewati pemeriksaan keamanan di perlintasan kemanusiaan Kerem Shalom di Israel, kemudian masuk ke Gaza, untuk didistribusikan oleh kontraktor swasta," jelas Jubir IDF Laksamana Muda Daniel Hagari, dilansir dari The Times of Israel 1 Maret.

"Ketika pasokan kemanusiaan yang sangat penting ini berjalan menuju warga Gaza yang membutuhkan, ribuan warga Gaza (menyerbu) truk-truk tersebut, beberapa mulai mendorong dan menginjak-injak warga Gaza lainnya hingga tewas dan menjarah pasokan kemanusiaan tersebut," sambungnya.

Laksda Hagari mengatakan "insiden yang tidak menguntungkan itu mengakibatkan puluhan warga Gaza tewas dan terluka."

"Inilah faktanya: Pada pukul 4:40 pagi, truk bantuan pertama dalam konvoi kemanusiaan mulai berjalan melalui koridor kemanusiaan yang kami amankan. Ya, IDF mengamankan koridor kemanusiaan agar konvoi bantuan dapat mencapai tujuannya di Gaza utara," katanya.

"Tank-tank kami berada di sana untuk mengamankan koridor kemanusiaan untuk konvoi bantuan. UAV kami berada di udara untuk memberikan gambaran yang jelas kepada pasukan kami dari atas," lanjut Hagari.

"Pada pukul 4:45 pagi, massa menyergap truk-truk bantuan, membuat konvoi terhenti," katanya, sambil menunjukkan sebuah video baru dari insiden tersebut.

"Dalam video ini, tank-tank yang berada di sana untuk mengamankan konvoi melihat warga Gaza terinjak-injak dan dengan hati-hati mencoba membubarkan massa dengan beberapa tembakan peringatan," terangnya.

"Ketika ratusan orang menjadi ribuan dan keadaan menjadi tidak terkendali, komandan tank memutuskan untuk mundur demi menghindari bahaya bagi ribuan warga Gaza yang ada di sana," kata Hagari.

"Anda dapat melihat betapa berhati-hati mereka saat mundur. Mereka mundur dengan aman, mempertaruhkan nyawa mereka sendiri, tidak menembaki massa," lanjutnya.

"Israel Defense Forces beroperasi sesuai dengan aturan keterlibatan dan hukum internasional. Tidak ada serangan IDF yang dilakukan terhadap konvoi bantuan," tandas Laksda Hagari.

"Sebaliknya, IDF berada di sana untuk melakukan operasi bantuan kemanusiaan, untuk mengamankan koridor kemanusiaan, dan memungkinkan konvoi bantuan mencapai titik distribusinya, sehingga bantuan kemanusiaan dapat menjangkau warga sipil Gaza di bagian utara yang membutuhkan," tegasnya.

Laksda Hagari mengatakan, IDF telah melakukan operasi semacam ini "selama empat malam terakhir tanpa masalah. Ini adalah malam pertama kami mengalami kejadian semacam ini."

"Bantuan kemanusiaan ini dikoordinasikan oleh Israel, untuk masyarakat Gaza. Kami ingin bantuan ini sampai ke tangan masyarakat Gaza. Kami bekerja sepanjang waktu untuk mewujudkannya. Israel tidak membatasi jumlah bantuan yang bisa masuk ke Gaza," ungkapnya

"Kami bekerja sama dengan organisasi kemanusiaan dan komunitas internasional untuk membantu mereka memecahkan masalah distribusi bantuan di dalam Gaza, ini adalah masalah," tandasnya.

"Kami menyadari penderitaan warga Gaza yang tak berdosa. Inilah sebabnya mengapa kami mencari cara untuk memperluas upaya kemanusiaan kami, inilah mengapa kami melakukan operasi kemanusiaan," lanjutnya.

"Perang kami adalah melawan Hamas, bukan melawan rakyat Gaza," tutup Hagari.