Bagikan:

JAKARTA - Militer Israel membantah melakukan penembakan terhadap warga Palestina yang tengah menunggu bantuan kemanusiaan, mengatakan akan melakukan penyelidikan, saat korban tewas dan luka-luka akibat peristiwa tersebut bertambah.

Juru bicara Bahasa Arab Israel Defense Forces (IDF) Avichay Adraee membantah laporan media Palestina yang menyebutkan, pasukan Israel menembaki warga sipil yang sedang menunggu bantuan di Kota Gaza.

"Laporan bahwa IDF menargetkan puluhan warga Gaza pada Kamis malam di sebuah titik distribusi bantuan kemanusiaan adalah tidak benar," katanya dalam sebuah cuitan di platform media sosial X, melansir The Times of Israel 15 Maret.

Adraee menambahkan, insiden tersebut sedang diselidiki, meminta media untuk hanya melaporkan "informasi yang dapat dipercaya."

Diberitakan sebelumnya, setidaknya 29 warga Palestina tewas saat menunggu bantuan dalam dua serangan terpisah militer Israel di Jalur Gaza pada Hari Kamis, kata Kementerian Kesehatan Gaza.

Dalam insiden pertama, pejabat kesehatan Palestina di wilayah kantong Palestina mengatakan, delapan orang tewas dalam serangan udara terhadap pusat distribusi bantuan di kamp Al-Nuseirat di Jalur Gaza tengah, seperti dikutip dari Reuters.

Belakangan, jumlah korban bertambah saat 21 orang tewas dan lebih dari 150 orang terluka akibat tembakan Israel terhadap kerumunan orang yang menunggu truk bantuan di bundaran Gaza utara, kata kementerian kesehatan Gaza.

Sumber lokal melaporkan, korban jiwa terjadi setelah pesawat tempur dan drone Israel melancarkan tembakan dan rudal yang menargetkan kerumunan orang yang sedang menunggu pengiriman makanan dan pasokan bantuan di dekat Bundaran Kuwait di Kota Gaza, dikutip dari WAFA.

Bundaran Kuwait di Kota Gaza adalah tempat yang ditunjuk untuk pengiriman bantuan PBB yang ditujukan ke Jalur Gaza utara, dengan persetujuan otoritas pendudukan Israel.

Dalam beberapa minggu terakhir, tempat tersebut telah menyaksikan pembantaian berulang kali yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap warga Palestina yang menunggu kedatangan truk bantuan.

Dalam sebuah pernyataan sebelumnya, militer Israel membantah menyerang pusat-pusat bantuan, menggambarkan laporan tersebut sebagai “salah.”

"Ketika IDF menilai insiden tersebut dengan ketelitian yang layak, kami mendesak media untuk melakukan hal yang sama dan hanya mengandalkan informasi yang kredibel," kata pernyataan itu.