Bagikan:

JAKARTA - Rusia menyarankan pertemuan antara Presiden Rusia dan Ukraina, Vladimir Putin dan Vladimir Zelensky, diselenggarakan bersamaan dengan penandatanganan perjanjian bilateral oleh menteri luar negeri kedua negara, Ajudan Presiden Rusia Vladimir Medinsky, yang memimpin delegasi Rusia ke pembicaraan dengan Ukraina di Istanbul, mengatakan Selasa.

"Setelah percakapan yang bermakna hari ini, kami menyetujui dan menyarankan solusi, di mana pertemuan antara kepala negara dimungkinkan, bersamaan dengan penandatanganan perjanjian oleh para menteri luar negeri," ujarnya dikutip dari TASS 30 Maret.

"Terlebih lagi selama inisialisasi dan pertimbangan rincian perjanjian, dimungkinkan untuk membahas berbagai nuansa dan detail politik," sambungnya setelah pembicaraan Rusia-Ukraina di Istanbul.

"Jadi, jika pekerjaan pada perjanjian dan kompromi yang diperlukan berjalan dengan cepat, kemungkinan perdamaian akan lebih dekat," tambahnya.

Menurut Medinsky, pihak Rusia sebelumnya mengatakan pertemuan semacam itu akan mungkin terjadi, ketika perjanjian yang dirancang oleh para perunding dan menteri luar negeri kedua negara siap untuk ditandatangani.

Skemanya adalah sebagai berikut: pertama, sebuah perjanjian dirancang, kemudian disetujui oleh para perunding, ditandatangani oleh menteri luar negeri pada pertemuan pribadi. Dan hanya setelah itu kemungkinan pertemuan antara kepala negara diselenggarakan untuk menandatangani perjanjian ini.

"Ini bukan masalah sederhana, apalagi bisa menjadi pertemuan multilateral yang melibatkan negara-negara penjamin perdamaian dan keamanan di Ukraina," tukasnya.

perundingan damai rusia ukraina
Presiden Erdogan saat menyambut delegasi perundingan damai Ukraina dan Rusia di Istanbul. (Sumber: Presidency of The Republic of Turkiye)

Diberitakan sebelumnya, kabar positif datang dari Istanbul, Turki tempat pembicaraan damai Rusia dan Ukraina digelar Hari Selasa, dengan Rusia berjanji mengurangi operasi militernya dan Ukraina mengusulkan status netral.

Langkah maju yang memungkinkan terbukanya gencatan senjata, mengakhiri invasi yang berlangsung sejak 24 Fabruari lalu sekaligus membuka peluang pertemuan Presiden Putin dan Presiden Zelensky.

Sebelumnya, saat bertemu dengan delegasi Ukraina dan Rusia di Istanbul, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, kemajuan dalam perundingan kedua belah pihak, membuka peluang pertemuan kedua pemimpin negara, dengan Turki siap kembali menjadi tuan rumah.

"Kemajuan yang akan Anda buat dalam negosiasi juga akan memungkinkan tahap selanjutnya, yaitu menjalin kontak di tingkat pemimpin. Kami juga siap menjadi tuan rumah pertemuan semacam itu," ungkap Presiden Erdogan, mengutip situs Presidency of The Republic of Turkiye.

"Bahkan pertemuan Anda di sini adalah alasan untuk harapan di dunia dan di negara Anda. Saya berharap upaya Anda di jalan menuju perdamaian akan berubah menjadi hasil yang bermanfaat. Saya meminta Anda untuk menyampaikan salam saya yang paling tulus kepada kepala negara Anda, yang masing-masing adalah teman baik saya. Saya berharap Anda semua sukses dalam negosiasi Anda," pungkasnya.