JAKARTA - PLN terus memastikan aliran listrik hingga ke pelosok negeri. Melalui program listrik desa, PLN berhasil mengaliri listrik 242 lokasi daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T) di Kalimantan Barat (Kalbar) sejak tahun 2017 hingga tahun 2020.
Total biaya yang dikeluarkan untuk program listrik tersebut mencapai Rp574 miliar.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kalbar, Ari Dartomo mengatakan untuk menghadirkan listrik ke 242 lokasi tersebut, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 880 kilometer Sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 526,2 kms, dan gardu distribusi dengan total kapasitas lebih dari 21 ribu kiloVolt Ampere (kVA).
Melalui program listrik desa ini pula, dalam tiga tahun PLN berhasil melistriki lebih dari 16 ribu kepala keluarga di daerah 3T yang sebelumnya tidak mendapatkan aliran listrik. Ari menjelaskan bahwa membangun jaringan ke kawasan 3T memang berbeda dengan membangun jaringan di perkotaan. Dengan medan dan akses yang terbatas tentu pembangunan menjadi lebih sulit dan biayanya jauh lebih besar.
"Kalau di kota investasinya hanya Rp1-2 juta rupiah, di kawasan 3T jika kita hitung rata-rata investasi untuk melistriki satu kepala keluarga sekitar Rp33 juta. Tapi itu semua tetap kita laksanakan agar masyarakat di daerah 3T dapat menikmati listrik dari PLN," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Sabtu, 27 Februari.
Menurut Ari, dari 242 total daerah yang sudah teraliri listrik, 147 desa di antaranya baru menerima aliran listrik. PLN juga melakukan perluasan jaringan listrik ke lokasi-lokasi terpencil di 95 desa yang sebelumnya sudah berlistrik.
"Pembangunan ini merupakan komitmen kami untuk mewujudkan keadilan energi yaitu dengan menghadirkan listrik hingga ke seluruh pelosok negeri," katanya.
Secara bertahap, kata Ari, PLN akan terus melakukan pembangunan infrastruktur kelistrikan ke daerah-daerah yang belum mendapatkan aliran listrik PLN.
"Pada tahun 2021 rencananya PLN akan melistriki 103 desa yang belum mendapatkan aliran listrik PLN dan perluasan di satu desa yang sebelumnya telah mendapatkan aliran listrik PLN. Sementara pada tahun 2022 hingga 2024, PLN akan melistriki 427 desa baru dan perluasan di 46 desa," tuturnya.
Ari mengatakan PLN juga akan mendorong pemanfaatan potensi energi lokal, khususnya energi baru terbarukan (EBT) untuk melistriki daerah-daerah 3T.
BACA JUGA:
Tahun 2024, melalui program listrik desa, PLN rencananya akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan total kapasitas lebih dari 59 ribu kiloWatt-Peak (kWp) tersebar di 244 lokasi di Kalbar dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp5 Triliun.
"Potensi energi lokal yang ramah lingkungan juga terus akan kami dorong, sehingga produksi listrik menjadi lebih murah dan efisien," katanya.
Dengan upaya ini, kata Ari, ditargetkan seluruh desa dan keluarga di Kalbar mendapatkan aliran listrik dari PLN pada tahun 2024. PLN berharap dengan hadirnya listrik yang andal dapat menggerakan roda ekonomi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di kawasan 3T.