Bagikan:

JAKARTA - Taksi terbang diperkirakan akan digunakan di lokasi-lokasi wisata utama dan pengembangan di Arab Saudi pada tahun-tahun mendatang seiring dengan rencana modernisasi kerajaan tersebut.

Taksi terbang akan memasuki pasar pada tahun 2026, dan akan digunakan di kota-kota besar seperti kota futuristik Neom dan lokasi wisata bersejarah AlUla, sebut Saudia Airlines dalam pengumuman bulan lalu.

"Kami hampir mencapai tujuan kami. Kami telah berhasil melakukan uji coba di Neom," kata sumber dari kementerian penerbangan kepada The National News, seperti dilansir 10 Februari.

Volocopter akan menjadi satu-satunya operator rute angkutan umum pertama bagi warga Neom. Kota futuristik itu membayangkan warganya tidak menggunakan mobil, tapi memilih transportasi umum dan kendaraan otonom untuk perjalanan.

Taksi terbang akan menjadi salah satu bentuk transportasi yang tersedia, menurut rencana Neom.

"Hal ini mencakup angkutan umum berkecepatan tinggi, mobilitas listrik dan otonom bersama, namun juga mobilitas udara perkotaan listrik, pesawat lepas landas dan pendaratan vertikal listrik, yang dapat membawa orang dan menghubungkan mereka ke lingkungan luar biasa yang kita miliki di Neom, sehingga sangat mengurangi kebutuhan akan jalan raya dan mobilitas permukaan," kata Florian Lennert, kepala mobilitas di Neom, dalam pernyataan resmi.

Dalam persaingan mobilitas udara, Arab Saudi berupaya mencapai tujuan berkelanjutan yang tercantum dalam rencana pembangunan Visi 2030 kerajaan tersebut.

Diketahui, Kerajaan Arab Saudi bertujuan untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 dengan mengurangi emisi karbon, berinvestasi pada sumber energi baru, dan mengembangkan program penangkapan dan penyimpanan karbon.

Pengembangan AlUla merupakan bagian dari Visi 2030 yang bertujuan untuk memperkuat posisinya sebagai tujuan utama budaya dan pariwisata internasional.

Pada tahun 2021, Neom dan perusahaan Jerman Volocopter mendirikan usaha patungan untuk meningkatkan mobilitas udara tingkat lanjut. Mereka berhasil menguji taksi terbang tahun lalu.

Pesawat Volocopter akan didukung oleh 100 persen energi terbarukan, yang dihasilkan oleh sumber energi matahari dan angin.

"Keberhasilan uji terbang Volocopter eVTOL adalah contoh nyata Neom sebagai akselerator global dan inkubator solusi terhadap tantangan paling mendesak di dunia," jelas CEO Neom Nadhmi Al Nasr dalam sebuah pernyataan.

"Mendorong pengembangan sistem mobilitas yang cerdas, berkelanjutan, dan aman akan meningkatkan kelayakan huni dan konektivitas di kota-kota di seluruh dunia dan mengurangi emisi karbon, sehingga menciptakan masa depan yang lebih bersih bagi semua," tandasnya.

Volocopter sendiri ditargetkan untuk mendapatkan sertifikasi taksi udara VoloCity pada tahun 2024, kata pejabat Neom.