Bagikan:

JAKARTA - Jika tidak ada aral melintang, jemaah yang tengah menunaikan Ibadah Haji akan semakin dimanjakan dari segi transportasi dengan rencana operasional taksi terbang untuk mendukung ibadah tahunan umat Muslim tersebut.

Itu diumumkan oleh maskapai penerbangan Saudi Arabia, Saudia, yang berencana mengoperasionalkan taksi terbang untuk mengangkut jemaah haji antara Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah dengan penginapan di Makkah.

Pihak Saudia berencana untuk membeli sekitar 100 unit taksi terbang untuk mendukung rencana tersebut. Direktur Komunikasi Korporat dan Juru Bicara Saudia Group Abdullah Al-Shahrani

mengatakan, mereka sedang membuat persiapan untuk menggunakan taksi udara sebagai moda transportasi baru selama Musim Ibadah Haji.

Diungkapkannya, Saudia telah mengontrak pembelian 100 jet Lilium, pesawat listrik yang lepas landas dan mendarat secara vertikal (eVTOL) besutan Jerman, untuk antar-jemput antara bandara Jeddah dan landasan udara di hotel-hotel Makkah dekat Masjidil Haram dan tempat-tempat suci lainnya.

"Pesawat listrik Lilium merupakan salah satu pesawat pertama yang beroperasi sepenuhnya dengan tenaga listrik," jelasnya, dikutip dari Saudi Gazette 5 Maret.

"Setelah menyelesaikan pengaturan yang diperlukan, pesawat-pesawat ini akan terbang bersama para tamu Allah selama Musim Ibadah Haji dan Umrah dari Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah ke landasan udara di hotel-hotel dekat Masjidil Haram di Makkah," katanya kepada Al-Arabiya.

Al-Shahrani mencatat, taksi terbang mampu mengangkut empat hingga enam penumpang.

"Pesawat Lilium memiliki ciri tingkat emisi karbon yang rendah dan merupakan pesawat ramah lingkungan, sehingga menjadikannya salah satu kemungkinan untuk menunjang perjalanan udara dan mempersingkat waktu penerbangan, karena memiliki jarak tempuh maksimum hingga 250 km," lanjutnya.

"Melalui pembelian hampir 100 pesawat, Saudi Airlines bermaksud meluncurkan layanan canggih untuk menghubungkan sejumlah tujuan perjalanan melalui pesawat listrik canggih ini, dan akan mendukungnya dengan jalur udara antar bandara utama tempat Saudia beroperasi," tandasnya.

Ia mengatakan, pesawat ini juga dilengkapi kabin unik yang menawarkan beberapa pilihan pengaturan tempat duduk, dan bercirikan ruang luas yang memenuhi kebutuhan penumpang yang mencari pengalaman perjalanan terbaik.

Menurut Al-Shahrani, Saudia akan berupaya mendukung Lilium dengan memenuhi semua persetujuan peraturan yang diperlukan untuk mengoperasikan pesawat jenis ini di pasar Arab Saudi.

"Ini merupakan langkah penting dalam rangka upaya meningkatkan sektor transportasi udara di Kerajaan, karena inisiatif ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam merangsang keberlanjutan sektor pariwisata di Kerajaan, melalui penerbangan bebas emisi," tambahnya.

Terpisah, Menteri Transportasi Arab Saudi Saleh bin Nasser Al Jasser tahun lalu mengatakan, taksi terbang akan diuji selama haji di tahun-tahun mendatang, melansir The National News.

Kendati demikian, pejabat yang mengetahui hal ini mengatakan, taksi udara akan "segera beroperasi" tetapi tidak tahun ini.

Tahun lalu, Neom dan Volocopter mengumumkan mereka berhasil melakukan serangkaian uji penerbangan taksi terbang di Neom. Pesawat yang digunakan kabarnya sama dengan yang akan digunakan untuk menunjang jemaah Haji.

Presiden Otoritas Umum Penerbangan Sipil Saudi Abdulaziz Al Duailej mengatakan, keberhasilan uji terbang itu merupakan "tonggak sejarah dalam sektor penerbangan Saudi", karena industri penerbangan menggunakan teknologi baru untuk lebih berkontribusi terhadap PDB negara.

Tahun lalu, Arab Saudi menerima hampir 2 juta jemaah haji, kembali ke angka sebelum pandemi Covid-19. Sedangkan Menteri Haji dan Umrah Tawfiq Al Rabiah mengatakan, jumlah jamaah umrah mencapai rekor 13,5 juta tahun lalu.

Diketahui, lebih dari 750.000 jemaah haji menggunakan Kereta Kecepatan Tinggi Haramain selama musim haji tahun lalu.