JAKARTA - Turki pada pertengahan bulan lalu meluncurkan sejumlah alutsista maritim baru, termasuk drone laut pertama negara itu dengan kemampuan peperangan elektronik, seiring dengan upaya peningkatan kemampuan Angkatan Laut (AL) negara itu.
Peluncuran kapal pendukung tempur pengisian ulang TCG Derya, fregat TCG Istanbul, kapal pendukung logistik TCG Lt. Arif Ekmekçi, dan kapal permukaan tak berawak bersenjata (AUSV) bernama Marlin di Provinsi Yalova itu disaksikan langsung Presiden Recep Tayyip Erdogan.
"Hari ini, kami tidak hanya meluncurkan kapal tetapi juga kendaraan permukaan tak berawak pertama angkatan laut kami dengan kemampuan peperangan elektronik di dunia," Presiden Erdogan dalam pelucuran di Galangan Kapal Sefine, dilansir dari Daily Sabah 10 Februari.
"Kekuatan angkatan laut kami meningkat dengan kapal-kapal kami. Saya dengan sepenuh hati yakin bahwa kami akan mencapai kesuksesan baru di masa mendatang," lanjut Presiden Erdoğan.
TCG Derya memegang predikat sebagai kapal terbesar kedua AL Turki setelah TCG Anadolu, kapal serbu amfibi multiguna yang diluncurkan pada Bulan April tahun lalu.
"Dengan ditugaskannya TCG Derya, pengisian bahan bakar dan pengisian kembali pasokan penting, seperti bahan bakar dan air, untuk unit tempur akan terjamin," jelasnya.
"Kebutuhan bahan bakar dan air untuk elemen tempur akan mudah dipenuhi di wilayah yang dekat dengan zona operasional, sehingga berkontribusi terhadap efisiensi operasional armada," urainya.
Sementara Fregat TCG Istanbul, kapal kelima program kapal perang nasional MILGEM, adalah fregat pertama Turki yang diproduksi sepenuhnya melalui produksi dalam negeri.
"Kami telah mengintegrasikan berbagai radar, pertahanan udara jarak dekat, dan sistem peperangan elektronik ke dalam kapal ini menggunakan kemampuan kami sendiri," kata Presiden Erdoğan.
"Salah satu sistem terintegrasi di TCG Istanbul adalah sistem peluncuran rudal vertikal nasional," tandasnya.
Sementara itu, kapal pendukung logistik TCG Lt. Arif Ekmekçi akan menyediakan kebutuhan bahan bakar, air bersih dan makanan bagi elemen tempur.
Terpisah, dengan panjang sekitar 15 meter (49 kaki), platform permukaan otonom Marlin akan mampu melakukan misi intelijen, pengintaian, pengawasan, peperangan permukaan, dukungan elektronik dan serangan elektronik.
"Dengan fitur teknisnya yang unggul, Marlin AUSV akan mendukung dominasi kami di laut, menanamkan kepercayaan pada teman dan menimbulkan ketakutan pada musuh," jelas Presiden Erdogan.
Diketahui, nama Marlin diambil dari nama spesies ikan yang dapat bergerak cepat di laut lepas. Kapal ini dapat mencapai kecepatan 36 knot dan mampu bermanuver dan melakukan misi bahkan dalam kondisi laut yang sangat buruk.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Erdogan menyoroti bidang yang telah dicapai industri pertahanan Turki selama dua dekade terakhir, yang mencapai rekor ekspor pada tahun 2023.
BACA JUGA:
Upaya ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan eksternal terhadap produk-produk Barat melalui inisiatif rekayasa inovatif dan teknologi yang dikembangkan di dalam negeri.
"Kami telah melaksanakan banyak proyek untuk menjamin keamanan Tanah Air Biru," jelas Presiden Erdogan.
"Beberapa proyek kami termasuk kapal serbu amfibi multiguna, kapal pendukung tempur pengisian ulang, fregat kelas tumpukan, dan kapal selam tipe baru, yang merupakan monumen kebanggaan di laut," tambahnya.