Bagikan:

JAKARTA - Badan Perserikatan Bangsa Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) harus tetap melanjutkan pekerjaannya, sementara tuduhan yang diarahkan ke organisasi dengan 13 ribu staf itu terkait serangan kelompok Hamas harus diverifikasi, kata diplomat tinggi Uni Eropa Josep Borrell.

"Tidak ada orang lain yang bisa melakukan apa yang dilakukan UNRWA, tuduhan perlu diverifikasi, mari kita tunggu sampai penyelidikan dilakukan," jelasnya jelang pertemuan menteri UE di Brussels, Belgia, melansir The Times of Israel 12 Februari.

"Sementara masyarakat harus terus makan, harus terus berobat ke dokter," lanjutnya.

Kepala Kebijakan Luar Negeri UE tersebut mengatakan, menyingkirkan badan tersebut tidak akan membuat para pengungsi pergi.

"Tidak, itu akan memperburuk situasi,” kata Borrell, dikutip dari Middle East Monitor.

"Anda tahu, ratusan ribu orang mendapat makanan setiap hari berkat kerja UNRWA. Dan tidak hanya di Gaza, tapi juga di Lebanon, Suriah, Yordania, dan Tepi Barat," paparnya.

"Badan ini tidak tergantikan," tandasnya.

Diketahui, Israel menuduh 12 dari 13.000 karyawannya di Gaza terlibat dengan serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober. AS. Itu membuat para pendonor utama badan itu, seperti Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Jerman dan negara-negara donor lainnya segera menangguhkan pendanaannya.

"Asumsi tidak bersalah berlaku untuk semua orang, kapan pun, bahkan untuk UNRWA," tegasnya.

Dia menunjukkan, bukan rahasia lagi bahwa pemerintah Israel ingin menyingkirkan UNRWA selama bertahun-tahun dengan keyakinan, jika badan PBB yang dibentuk khusus untuk memberikan layanan penting bagi pengungsi Palestina ditutup, para pengungsi akan hilang begitu saja.