Bagikan:

JAKARTA - Pejabat Perserikatan Bangsa Bangsa yang mengawasi bantuan ke Gaza, Palestina memperingatkan kepada para negara donor di Eropa, tidak ada yang bisa menggantikan peran badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA), setelah beberapa negara menghentikan pendanaan karena dugaan adanya hubungan dengan Hamas.

Itu disampaikan oleh Koordinator Kemanusiaan dan Rekonstruksi PBB untuk Gaza Sigrid Kaag, saat memberi pengarahan kepada 27 menteri luar negeri Uni Eropa pada Hari Senin tentang kondisi di wilayah kantong Palestina yang digambarkannya sangat mengerikan.

Penghentian pendanaan untuk UNRWA, dari negara-negara termasuk Jerman dan Austria, menyusul munculnya tuduhan sejumlah kecil staf badan tersebut terlibat dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Kaag yang merupakan mantan Menteri Luar Negeri Belanda, menggambarkan tuduhan tersebut sebagai hal yang "mengerikan", ketika dua tim investigasi terpisah menyelidiki klaim tersebut berdasarkan perintah PBB.

Namun "sangat jelas, jika Anda melihat kemampuan komunitas kemanusiaan internasional untuk memberikan bantuan di Gaza saat ini, tidak ada yang bisa menggantikan peran UNRWA," katanya, melansir The National News 20 Februari.

"Saya telah menegaskannya kembali hari ini," tandasnya.

Diketahui, Uni Eropa sedang berjuang untuk mencapai posisi bersama dalam krisis ini, dengan setidaknya dua negara, Spanyol dan Irlandia, berjanji untuk terus mendanai UNRWA sementara negara lain telah menangguhkan pembayarannya.

Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell gagal mendapatkan dukungan dari 27 negara untuk memberikan peringatan kepada Israel agar tidak memperburuk pertempuran di Rafah, di ujung selatan Gaza.

Jerman, salah satu donor terbesar UNRWA, mengatakan mereka tidak akan menyetujui sumbangan baru sampai mereka melihat hasil penyelidikan PBB, dan tetap mempertahankan pendanaan untuk lembaga lain seperti Palang Merah.

Sementara, Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin menggambarkan UNRWA sebagai hal yang penting bagi setiap rencana perdamaian pascaperang, ketika diplomat Eropa dan Arab mencoba menengahi gencatan senjata di wilayah tersebut.

"Setiap pemerintah baru di Gaza, setiap pemerintahan baru akan membutuhkan UNRWA untuk memberikan layanan sosial yang utama. Ini adalah satu-satunya organisasi yang memiliki jangkauan dan bandwidth untuk melakukan hal itu," katanya.

Spanyol juga ikut membela UNRWA, di mana Menteri Luar Negeri Jose Manuel Albares Bueno menyebutnya sebagai "badan PBB yang sangat diperlukan" dalam merawat pengungsi Palestina.

Irlandia dan Spanyol pekan lalu menulis surat bersama kepada Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen yang mendesaknya untuk meninjau kembali hubungan perdagangan UE dengan Israel sehubungan dengan dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh militer negara tersebut.