Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengecam Israel pada Hari Minggu, mengatakan mereka "tidak mencapai apa-apa" selain kematian dan kehancuran di Gaza sejak perang dimulai pada Bulan Oktober, saat jumlah korban tewas di wilayah kantong Palestina itu tembus 29.000 jiwa.

"Kami tahu ini merupakan program Israel untuk mendorong warga Palestina keluar dari Gaza," katanya dalam Konferensi Keamanan Munich, dilansir dari The National News 19 Februari.

"Orang-orang Israel tidak bisa berbicara apa pun, namun kenyataan yang berbicara sendiri," sambungnya.

"(PM Benjamin) Netanyahu belum mencapai apa-apa sampai sekarang. Dia membunuh 28.000 orang. Dia melukai 70.000 orang dan menghancurkan 281.000 unit rumah. Ini adalah satu-satunya hal yang Israel capai di Gaza hingga saat ini," urainya.

Di Munich Jerman, PM Shtayyeh menyerukan "gencatan senjata segera", mengatakan komunitas internasional harus memberikan tekanan pada Israel, untuk menghentikan rencana serangannya terhadap Kota Rafah, di mana lebih dari satu juta pengungsi Palestina mencari perlindungan setelah melarikan diri dari serangan Israel di utara dan tengah Gaza.

"Setiap orang harus meminta pertanggungjawaban Israel atas kekejaman ini," tambahnya.

Terpisah, Kementerian Kesehatan di Gaza pada Hari Senin melaporkan, jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di wilayah tersebut telah mencapai 29.092 jiwa sementara korban luka-luka mencapai 69.028 orang, mengutip US News dari AP.

Prospek gencatan senjata di Gaza meredup pada Hari Sabtu, ketika Amerika Serikat berjanji untuk memveto rancangan resolusi PBB yang menyerukan diakhirinya segera pertempuran di wilayah kantong Palestina.

Israel sendiri telah berulang kali menolak permohonan gencatan senjata, dengan mengatakan pihaknya tidak akan menghentikan serangan terhadap Gaza sampai negara tersebut meraih "kemenangan penuh" atas kelompok militan Hamas.