JAKARTA - Diplomat utama Uni Eropa (UE) Josep Borrell mengatakan, warga Palestina harus terus tinggal di Gaza di bawah Otoritas Palestina yang diperkuat setelah perang Israel-Hamas, saat melakukan kunjungan ke wilayah tersebut pada Hari Jumat.
"Tidak akan ada pengusiran paksa warga Palestina keluar dari Gaza, tidak ada perubahan teritorial, tidak ada pendudukan kembali oleh Israel atau tempat yang aman bagi Hamas," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Borrell, dalam pernyataan pers bersama dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh di Ramallah, melansir The National News 17 November.
Sambil menunjuk ke arah Shtayyeh, Borrell mengatakan Otoritas Palestina harus kembali ke Gaza.
"Mungkin Anda memerlukan dukungan dari komunitas internasional, namun Otoritas Palestina harus kembali ke Gaza," jelasnya.
Diketahui, Borrell tengah melakukan perjalanan empat hari ke Timur Tengah. Pada Hari Kamis, ia tiba di Israel, dengan pemberhentian berikutnya ada Palestina, Bahrain, Arab Saudi, Qatar dan Yordania.
Sementara itu, PM Shtayyeh mengatakan dia sangat setuju dengan usulan Uni Eropa.
"Kita perlu menjaga warga Palestina tetap berada di wilayah mereka," katanya, merujuk pada fakta 65 persen penduduk Gaza sudah menjadi pengungsi.
Dalam kesempatan itu, ia juga meminta Uni Eropa untuk menyerukan "gencatan senjata segera" untuk menyediakan makanan, bahan bakar dan tempat tinggal bagi penduduk Gaza. Sejauh ini, Uni Eropa telah meminta jeda kemanusiaan, namun bukan gencatan senjata.
BACA JUGA:
PM Shtayyeh menyatakan penyesalannya karena Borrell tidak dapat mengunjungi Gaza.
"Saya tahu Anda telah mengunjungi daerah-daerah tertentu di Israel dan Anda telah melihat apa yang telah Anda lihat," katanya.
"Sangat disayangkan Anda tidak melihat Gaza. Sangat disayangkan Anda tidak melihat 33.000 warga Palestina yang terluka dan 12.000 warga Palestina tewas, 5.421 di antaranya adalah anak-anak," tandasnya.