JAKARTA - Jepang menjanjikan untuk terus mendukung Ukraina yang tengah menghadapi peperangan akibat invasi Rusia, saat kepala pemerintahan kedua negara bertemu di Tokyo pada Hari Senin.
"Jepang telah mendukung dan terus mendukung Ukraina," kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam pidato pembukaan pertemuan yang juga dihadiri Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal, melansir Reuters 19 Februari.
Pada pertemuan bertajuk Konferensi Jepang-Ukraina untuk Promosi Pertumbuhan Ekonomi dan Rekonstruksi, PM Kishida mengatakan situasinya "tidak mudah", tetapi membantu Kyiv pulih merupakan "investasi di masa depan".
PM Kishida berjanji untuk terus menawarkan dukungan rekonstruksi kepada Ukraina yang dilanda perang, bekerja sama dengan sektor swasta, memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan teknologi dalam pemulihan dari gempa bumi, dikutip dari Kyodo News.
Dalam pidato utamanya, PM Kishida mengatakan kedua negara akan membuat perjanjian untuk menghilangkan pajak berganda dan memulai negosiasi untuk merevisi perjanjian investasi yang memungkinkan perusahaan Jepang bergabung dalam proyek rekonstruksi di Ukraina.
Ia menambahkan, pemerintahannya akan mendirikan kantor Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang di Kyiv untuk meningkatkan hubungan bisnis antara kedua negara. Sementara, Kementerian Luar Negeri mengatakan Tokyo telah melonggarkan pembatasan perjalanannya untuk meningkatkan investasi di Ukraina.
Dalam kesempatan ini, keduanya menyaksikan penandatanganan lebih dari 50 nota kerja sama antara sektor publik dan swasta kedua negara di berbagai bidang. Ini mencakup pembangunan kembali infrastruktur, penghapusan ranjau, perluasan pertanian, perbaikan situasi kemanusiaan, pengembangan bioteknologi, industri dan teknologi informasi, serta peningkatan tata kelola, kata pejabat pemerintah Jepang.
Sementara itu, Perdana Menteri Shmyhal mengatakan melalui seorang penerjemah, pertemuan tersebut menandai babak baru dalam hubungan Jepang-Ukraina, menambahkan Ukraina tidak akan pernah melupakan dukungan Jepang.
BACA JUGA:
Dalam pidatonya, PM Shmyhal meminta PM Kishida, yang melakukan perjalanan ke Ukraina pada Maret 2023 untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Volodymyr Zelensky sebelum menjadi tuan rumah KTT Kelompok Tujuh pada bulan Mei di Hiroshima, untuk mengunjungi Ukraina lagi.
Dalam komunike bersama, PM Kishida dan PM Shmyhal menegaskan kembali, penguatan sanksi terhadap Rusia merupakan langkah penting dan efektif untuk menghalangi aktivitas militer Moskow.