Kremlin Sebut Kematian Navalny Tengah Diselidiki, Sang Istri Berjanji Cari Siapa yang Bertanggung Jawab
Alexei Navalny bersama Yulia. (Instagram/yulia_navalnaya)

Bagikan:

JAKARTA - Janda mendiang Alezei Navalny berjanji akan meneruskan pekerjaan sang suami dan mencari siapa yang bertanggung jawab atas kematiannya, sementara Kremlin mengatakan tengah menyelidiki tewasnya pemimpin oposisi Rusia itu.

Badan lembaga pemasyarakatan Rusia pada Hari Jumat mengumumkan Navalny meninggal dalam usia 47 tahun di penjara tempat ia menjalani hukumannya. Mereka menyatakan Navalny kehilangan kesadaran setelah berjalan-jalan di Distrik Otonomi Yamalo-Nenets Arktik, tempat penjara tersebut berada.

Dalam pidato berdurasi 8 menit yang diunggah di akun media sosial Alexei Navalny, sang istri Yulia Navalnaya berjanji akan mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas kematiannya, memastikan "Kami akan menyebutkan namanya."

Selain itu, ia juga berjanji akan meneruskan pekerjaan suaminya.

"(Presiden Vladimir) Putin membunuh separuh diriku, separuh hatiku dan separuh jiwaku. Tapi separuh diriku yang lain tetap ada dan itu memberitahuku, aku tidak punya hak untuk menyerah," katanya, melansir CNN 19 Februari.

"Tak seorang pun kecuali diri kita sendiri yang akan melindungi kita," tandasnya.

Sementara itu, Kremlin mengatakan penyelidikan atas kematian mendiang politisi Rusia Alexei Navalny "sedang berlangsung" dan hasilnya saat ini "belum diketahui".

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyampaikan hal tersebut dalam pengarahan hariannya dengan wartawan.

Ketika ditanya mengapa Presiden Putin belum memberikan komentar publik mengenai kematian Navalny, Peskov mengatakan: "Saya tidak perlu menambahkan apa pun mengenai apa yang telah dikatakan mengenai topik ini."

Diketahui, kritikus keras Kremlin Alexei Navalny ditangkap dan dipenjara pada tahun 2021 ,setelah kembali ke Rusia dari Jerman, tempat dia dirawat setelah diracuni pada tahun 2020.

Yulia sendiri rencananya pada hari ii akan berpidato di hadapan 27 menteri luar negeri Eropa, menyampaikan "pesan politik tentang bagaimana mendukung oposisi, oposisi politik di Rusia melawan rezim Putin," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell.