Bagikan:

JAKARTA - Uni Eropa sebagai salah satu pendonor terbesar badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) berkomitmen lanjutkan pendanaan untuk badan itu, setelah adanya tuduhan keterlibatan staf mereka dalam serangan Hamas ke wilayah Israel Oktober lalu, kendati keputusannya akan ditentukan setelah hasil penyelidikan diperoleh.

Komisi Eropa dalam keterangannya Hari Senin mengatakan akan meninjau, apakah mereka akan melanjutkan pendanaan terhadap UNRWA.

"Komisi Eropa akan menentukan keputusan pendanaan UNRWA mendatang sehubungan dengan tuduhan yang sangat serius ini," kata komisi tersebut dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters 30 Januari.

"Komisi akan meninjau masalah ini berdasarkan hasil penyelidikan yang diumumkan oleh PBB dan tindakan yang akan diambil," lanjutnya.

Diperkirakan tidak ada dana tambahan untuk organisasi tersebut hingga akhir Februari, kata komisi tersebut.

Lebih jauh, komisi tersebut akan mencoba menyeimbangkan keseriusan tuduhan tersebut dengan kebutuhan mendesak akan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, kata seorang juru bicara.

"Di satu sisi kami mempunyai tuduhan yang sangat serius, dan jelas bahwa hal ini perlu diselidiki secara serius dan tanpa penundaan," kata juru bicara Eric Mamer kepada wartawan.

pengungsi palestina
Kamp pengungsi warga Palestina di Gaza selatan. (Sumber: UNRWA/Hussein Owda)
 

"Kedua, UNRWA adalah mitra bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat. Kami menyadari sepenuhnya bahwa bantuan kepada warga Palestina perlu terus berlanjut," tandasnya.

Terpisah, komitmen untuk melanjutkan pendanaan disampaikan oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell saat melakukan panggilan telepon dengan Sekjen PBB Antonio Guterres.

Dalam siaran persnya pada Hari Senin, blok tersebut mengatakan panggilan telepon itu "untuk membahas situasi di Timur Tengah, termasuk tuduhan yang sangat serius terhadap sejumlah anggota staf UNRWA."

Borrell memuji "langkah cepat dan tegas" yang diambil oleh UNRWA ketika badan tersebut menerima tuduhan mengenai anggota stafnya. Jika penyelidikan badan tersebut menemukan bahwa klaim Israel benar, Borrell mengatakan mereka yang bertanggung jawab harus "dimintai pertanggungjawaban," seperti mengutip CNN.

Borrell mengatakan kepada Guterres dalam panggilan teleponnya pada Hari Senin, Uni Eropa "melanjutkan bantuan penting kepada warga Palestina di Gaza tanpa henti" sebagai salah satu donor terbesar ke wilayah kantong tersebut.

Meskipun komitmen pendanaan UE untuk UNRWA telah diselesaikan, keputusan pendanaan di masa depan akan ditentukan oleh hasil penyelidikan, tambah keterangan tersebut.

Diberitakan sebelumnya, UNRWA mengatakan mereka terancam tidak dapat melanjutkan operasinya di Gaza, Palestina seluruh wilayah tersebut setelah akhir Februari, jika pendanaan tidak dilanjutkan. itu menyusul pengumuman sejumlah negara untuk menghentikan sementara pendanaan mereka kepada badan bantuan tersebut, menyusul tuduhan Israel.

"Jika pendanaan tidak dilanjutkan, UNRWA tidak akan dapat melanjutkan layanan dan operasinya di seluruh wilayah, termasuk di Gaza, setelah akhir Februari," ujar juru bicara badan tersebut, melansir The Times of Israel.

Diketahui, jumlah negara yang berencana menghentikan sementara pendanaan untuk UNRWA bertambah, dengan Jepang dan Austria menjadi negara terbaru, bergabung dengan Prancis, Amerika Serikat, Jerman, Kanada, Italia, Britania Raya, Belanda, Swiss, Australia dan Finlandia yang telah mengumumkan penghentian terlebih dahulu.

Selain Uni Eropa, Swedia, Denmark, Belgia dan Kuwait belum menentukan apakah akan melanjutkan atau menghentikan pendanaan. Sedangkan lima negara memastikan akan melanjutkan pendanaan yakni Arab Saudi, Turki, Qatar, Spanyol dan Arab Saudi.