Australia akan Lanjutkan Pendanaan, Menlu Wong: Kami Tahu UNRWA Sangat Penting
Menlu Australia Penny Wong. (Wikimedia Commons/Department of Foreign Affairs and Trade/Sarah Friend)

Bagikan:

JAKARTA - Australia akan melanjutkan pendanaan untuk badan bantuan utama Palestina di PBB, kata Menteri Luar Negeri Penny Wong pada Hari Jumat, hampir dua bulan setelah menghentikan pendanaan karena tuduhan beberapa pegawai badan tersebut ikut serta dalam serangan Hamas terhadap Israel Bulan Oktober.

Australia telah berkonsultasi dengan UNRWA dan donor lainnya, yakin lembaga bantuan tersebut bukanlah organisasi teror, kata Menlu Wong.

Pengamanan baru dan tambahan akan melindungi uang bantuan, dan dana yang dibekukan sebesar 6 juta dolar Australia akan segera dicairkan, katanya.

"Kami memiliki anak-anak dan keluarga yang kelaparan dan kami memiliki kapasitas bersama komunitas internasional untuk membantu mereka," kata Menlu Wong pada konferensi pers, melansir Reuters 15 Maret.

"Kami tahu bahwa UNRWA sangat penting dan penting dalam menyalurkan bantuan tersebut," lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menlu Wong juga mengumumkan tambahan dana sebesar 4 juta dolar Australia untuk UNICEF dan 2 juta juta dolar Australia untuk fasilitas terpisah PBB di Gaza.

Selain itu, Australia juga akan memberikan 140 parasut kepada Yordania dan Uni Emirat Arab untuk digunakan dalam pengiriman bantuan melalui udara.

Ketika ditanya tentang laporan mengenai beberapa warga Palestina yang terdampar dalam transit setelah Australia membatalkan visa sementara, Menlu Wong mengatakan semua pemohon harus menjalani pemeriksaan keamanan dan mengajukan pertanyaan tersebut kepada Menteri Dalam Negeri.

Sebelumnya, Australia bersama dengan lebih dari selusin negara donor, menangguhkan pendanaan kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) pada Bulan Januari.

Keputusan penangguhan diambil setelah Israel menuduh 12 dari 13.000 karyawan badan tersebut di Gaza, berpartisipasi dalam serangan kelompok militan Hamas ke wilayah selatan Israel pada 7 Oktober.

PBB telah meluncurkan penyelidikan atas tuduhan tersebut. Sementara, UNRWA memecat beberapa stafnya setelah Israel memberikan informasi kepada badan bantuan itu mengenai tuduhan tersebut.

Sebelum Australia, Swedia, Kanada dan Uni Eropa telah melanjutkan pendanaan sampai tingkat tertentu. Pemimpin organisasi tersebut mengatakan pekan lalu, dia sangat optimistis bahwa donor lain akan segera melanjutkan pendanaannya.