JAKARTA - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan keprihatinannya akan serangan Israel ke Rafah, kota di selatan Gaza yang menjadi tempat warga untuk mengungsi akibat perang, menegaskan kembali seruan gencatan senjata di wilayah kantong Palestina itu.
"Saya sangat prihatin dengan serangan baru-baru ini di Rafah, di mana mayoritas penduduk Gaza mengungsi dari kehancuran (akibat perang)," katanya, melansir Reuters 12 Februari.
Berbicara pada KTT Pemerintah Dunia di Dubai, dia mengatakan WHO terus menyerukan akses yang aman bagi personel dan pasokan kemanusiaan, agar Hamas melepaskan sandera dan gencatan senjata bisa terwujud.
"Sejauh ini, kami telah mengirimkan 447 metrik ton pasokan medis ke Gaza, namun jumlah tersebut hanyalah setetes air dari lautan kebutuhan yang terus bertambah setiap hari," terang Tedros.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan kepada CNN, sedikitnya 94 orang tewas akibat serangan Israel terhadap Kota Rafah.
Kementerian juga mengatakan masih dalam proses pengambilan dan identifikasi jenazah, dan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan lebih dari 100 orang tewas akibat serangan semalam di Rafah. PRCS menambahkan, masih banyak orang yang terjebak di bawah reruntuhan dan jumlah korban tewas mungkin bertambah.
Diketahui, Kementerian Kesehatan di Gaza hanya memperbarui jumlah korban tewas setelah jenazah diidentifikasi, menjadikan adanya perbedaan dengan jumlah yang dilaporkan oleh Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina.