Bagikan:

JAKARTA - Semua rumah sakit di Rafah tidak dapat beroperasi, di tengah berlangsungnya serangan Israel, kata Kementerian Kesehatan Hari Selasa.

Sumber medis melaporkan, semua rumah sakit di Kegubernuran Rafah, selatan Jalur Gaza, tidak berfungsi, kecuali Rumah Sakit Bersalin Tal Al-Sultan, melansir WAFA 28 Mei.

Sumber tersebut menekankan, hanya Rumah Sakit Bersalin Tal Sultan yang masih berjuang untuk bertahan dan terus memberikan layanan kepada pasien.

Sejak dimulainya serangan di Rafah, enam rumah sakit tidak dapat beroperasi karena serangan Israel yang terus berlanjut, menargetkan banyak rumah sakit dan pusat perawatan primer.

Israel tetap melancarkan serangan ke Rafah dengan dalih untuk menghancurkan sisa-sisa batalyon kelompok militan Hamas di kota itu, meski telah mendapat kecaman internasional, serta adanya perintah Mahkamah Internasional (ICJ) agar Israel menghentikan operasinya di Rafah pekan lalu.

Disebutkan, serangan tersebut menyebabkan Rumah Sakit Abu Youssef Al-Najjar, Klinik Pusat Abu Al-Walid, Rumah Sakit Lapangan Rafah (2), Rumah Sakit Khusus Kuwait, Rumah Sakit Lapangan Indonesia dan Klinik Tal Al-Sultan tidak dapat beroperasi.

Serangan Israel terhadap rumah sakit dan pusat kesehatan menyebabkan kerusakan parah, menewaskan sejumlah petugas kesehatan yang bekerja di sana, mempersulit warga untuk menjangkau mereka.

Sebelumnya, PBB dan organisasi internasional sebelumnya telah memperingatkan, tentara pendudukan akan menargetkan sistem kesehatan dan staf medis di Jalur Gaza.

Sementara itu, sumber-sumber medis melaporkan sedikitnya 46 orang tewas dan 110 lainnya terluka akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir.

Itu menjadikan korban tewas warga Palestina akibat agresi Israel sejak 7 Oktober 2023 menjadi 36.096 jiwa, sementara korban luka-luka menjadi 81.136 orang.