JAKARTA - Kapolsek Matraman Kompol Suprasetyo mengimbau kepada warga Matraman dan wilayah lainnya agar tidak membuat konten di bantaran rel kereta api (KA) menyusul insiden seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) tewas tertabrak kereta di perlintasan dekat Stasiun Pondok Jati, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.
"Kami ingatkan agar masyarakat tidak berada di sekitar bantaran rel kereta api. Apalagi membuat konten karena membahayakan keselamatan," ujar Kompol Suprasetyo kepada wartawan, Senin, 5 Februari.
Imbauan lainnya juga dilakukan Kapolsek Matraman, di lokasi yang kerap dijadikan ajang pembuatan konten kereta api oleh komunitas Railfans.
Lokasi yang didatangi polisi berada di area lahan kosong milik PT KAI kawasan Tengseng yang juga banyak bangunan liar, area prostitusi di Jalan Pisangan Baru Tengah, Kelurahan Pisangan Baru, Matraman pada Minggu kemarin, 4 Februari.
Polisi memberikan imbauan untuk mencegah adanya korban tertabrak kereta api karena daerah itu rawan kasus kecelakaan kereta api.
"Anggota kami menjumpai beberapa anak yang sedang membuat konten di pinggiran rel kereta api," ucapnya.
Dia juga mengajak kepada warga untuk saling mengingatkan guna menjaga keselamatan karena sudah ada korban tertabrak kereta pada saat membuat konten.
"Untuk membuat konten hendaknya meminta izin dulu kepada PT. KAI dan warga setempat, tidak asal saja membuat konten," katanya.
BACA JUGA:
Diketahui, seorang pria bernama Abu Rizal ditemukan tewas saat merekam laju perjalanan KA di tengah jalur rel Hilir Jatinegara-Pasar Senen KM 10+8, RT 002/RW003, Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.
"Informasinya dia (korban) memang sering merekam video, YouTuber lah (khusus kereta api). Korban meninggal ditempat, luka di kepala," kata warga setempat Cecep kepada VOI di lokasi kejadian, Minggu, 4 Februari.
Cecep mengakui jika wilayah rel kereta api tersebut kerap didatangi para konten kreator perekam lintasan kereta api. Mereka datang dari berbagai wilayah membawa kamera dan handphone.
Bahkan, para konten kreator itu nekat meletakkan kamera dan handphone di tengah jalur rel KA sebelum kereta melintas. Padahal itu sangat membahayakan jiwa.
"Mereka suka nekat kalau merekam, bisa di tengah rel kereta. Korban yang meninggal itu juga sempat merekam video dengan berdiri di tengah jalur rel KA. (ditabrak) Kereta jawa," ujarnya.