Dua Tangan Putus Akibat Tawuran di Pasar Rebo: Korban Anak Polisi Pangkat AKBP di Mabes Polri
Barang bukti celurit yang digunakan pelaku membacok korban hingga tangan putus/ Foto: Rizky Sulistio/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - DSS (17) korban tawuran yang kedua tangannya terputus akibat dibacok celurit di Flyover Pasar Rebo, Jakarta Timur, merupakan anak anggota polisi berpangkat AKBP yang berdinas di Mabes Polri. Korban tinggal di asrama Polri Komseko, Blok E, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Tomi, salah satu tetangga korban mengatakan, korban DSS yang dibacok merupakan anak dari keluarga Polri. Ayah dan ibu korban berpangkat AKBP dan berdinas di Mabes Polri.

"Ayahnya tugas di Reskrim, jadi jarang pakai seragam, hanya kemeja putih. Kalau ibunya pakai seragam dinas. Pangkatnya AKBP, melati dua, dinasnya di Mabes (Polri)," kata Tomi kepada wartawan, Selasa, 30 Januari.

Terbacoknya anak perwira menengah di institusi Polri itu membuat Tomi terkejut. DSS merupakan anak yang baik dalam kesehariannya.

"Saya gak ngira, dia tuh anaknya baik. Sehari-hari sopan. Pas tau ikut tawuran gitu saya gak nyangka," katanya.

Bahkan Tomi mengaku jika dirinya tidak melihat korban meninggalkan komplek kediaman pada saat kejadian tawuran Minggu, 28 Januari.

"Malam minggu tidak melihat (korban) keluar," katanya.

Akibat kejadian tersebut, korban DSS (17) mengalami luka di tangan kiri hampir putus dan tangan kanan terputus. Korban dibacok oleh para pelaku menggunakan celurit.

Saat ini, korban DSS masih menjalani operasi penjahitan tangan kirinya yang hampir putus di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Sebelumnya diberitakan, Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur menangkap empat orang pelaku tawuran yang terlibat aksi pembacokan terhadap tangan seorang pelajar kelar 3 SMA hingga terputus di Flyover Pasar Rebo, Jakarta Timur. Keempat pelaku diketahui berinisial AM (17), AP (16), RA (15) dan P (17).

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, penangkapan para pelaku dilakukan setelah adanya kejadian viral. Pelaku ditangkap di beberapa lokasi berbeda.

"Pelaku empat orang sudah kami tangkap, otak tawuran masih melarikan diri. Anggota kami sudah disebar," ujar Kombes Nicolas kepada wartawan, Selasa, 30 Januari.