Bagikan:

JAKARTA - NA, bocah di bawah umur korban pencabulan di Bekasi masih mengalami trauma berkepanjangan setelah menjadi sasaran predator anak, tetangganya sendiri. Bahkan, korban sering histeris karena pelaku belum ditangkap Polres Metro Bekasi Kota.

"Informasi dari ibunya, keadaan korban saat ini secara emosional jadi tidak terkendali. Kadang dia marah, nangis bahkan ketawa," kata aktivis sosial Pratiwi Novianthi kepada VOI, Kamis, 18 Januari.

Terlebih saat di sekolahnya, korban NA (9) terlihat kerap menyendiri dari teman-teman lainnya. Korban yang masih duduk di bangku kelas 2 SDN itu juga terus terlihat murung.

"Malah bahkan ketika dia (korban) di sekolah, lebih sering menyendiri. Tidak bergaul dengan teman - temannya yang lain. Jadi kalau sampai di sekolah, ya sudah diam saja," ujar Novi, sapaan akrab aktivis cantik tersebut.

Selain itu, dampak berkepanjangan yang dialami korban pasca perbuatan bejat pelaku cabul adalah pada kepribadian korban.

"Sampai ibunya si korban dipanggil sama wali kelasnya. (kata wali kelas korban) Ini ada perbedaan dari anak-anak lainnya," katanya.

Saat ini, korban NA mulai mendapat penanganan sosial dari aktivis sosial Pratiwi Novianthi untuk pemulihan kondisi korban NA pasca kasus kekerasan seksual yang dialaminya.

Sebelumnya, kasus kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur kembali terjadi. Kali ini, kejadian kekerasan seksual terhadap korban NA terjadi di perumahan di kawasan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Parahnya, sang predator anak merupakan tetangga dekat rumah korban.

Pihak keluarga korban kemudian melaporkan kejadian ke Mapolres Metro Bekasi Kota dengan bukti surat laporan polisi nomor : LP/B/2241/VIII/2023/SPKT/POLRES METRO BEKASI/POLDA MTRO JAYA, tanggal 10 Agustus 2023.

Tapi sayangnya, hingga kasus ini dilaporkan ke Polres Metro Bekasi, kepolisian belum bertindak lebih. Apalagi pelaku disebut masih berkeliaran di luar, bebas belum ditangkap.