BI <i>Pede</i> DP 0 Persen Bisa Angkat Konsumsi Nasional, tapi Cuma Naik 0,5 Persen
Bank Indonesia (Fofo: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Asisten Gubernur, Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan langkah strategis bank sentral yang mendorong kebijakan uang muka kredit atau pembiayaan kendaraan bermotor menjadi paling sedikit 0 persen berpotensi mendongkrak tingkat konsumsi di dalam negeri.

“Kami berharap bisa berkontribusi pada pertumbuhan konsumsi sampai sekitar 0,5 persen,” ujarnya saat memberikan paparan kepada awak media secara virtual, Senin, 22 Februari.

Juda menambahkan, selain dukungan kepada sektor otomotif, otoritas moneter juga membuka ruang bagi sektor properti untuk menerapkan skema yang sama.

Hal tersebut dia ungkapkan berdasarkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI tengah pekan lalu yang memutuskan untuk melonggarkan rasio loan to value untuk kredit maupun pembiayaan properti menjadi paling tinggi 100 persen untuk semua jenis properti (rumah tapak, rumah susun, serta ruko dan rukan).

“Tetapi tetap bahwa fasilitas ini hanya boleh dijalankan oleh bank yang memenuhi kriteria NPL atau NPF tertentu dengan tetap memerhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko,” tuturnya.

BI sendiri menyebut bahwa peluang kepemilikan kendaraan maupun properti dengan DP hingga 0 persen merupakan stimulus terbaru dalam menumbuhkan sisi permintaan di pasar. Sehingga, diharapakan bakal terjadi peningkatan konsumsi yang merupakan sektor utama pembentuk produk domestik bruto (PDB).

Sebagai informasi, pada awal bulan ini Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan bahwa menurut pengeluaran 89,40 persen PDB  pada 2020 berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi.

Konsumsi rumah tangga sendiri terkontraksi minus 2,63 persen. Masih rendahnya daya beli masyarakat tercermin dari indikator penjualan eceran yang terkontraksi minus 12,03 persen.

Lalu,impor barang konsumsi terkontraksi minus 10,93 persen, serta penjualan whole sale mobil penumpang dan sepeda motor terkontraksi masing-masing sebesar minus 50,49 persen dan minus 43,54 persen.