Bagikan:

JAKARTA - Polisi berhasil menangkap Fredy Kusnadi, orang yang disebut mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal sebagai dalang di balik perkara pencurian sertifikat milik ibundanya.

Penangkapan terhadap Fredy Kusnadi dilakukan di kediamannya di bilangan Jakarta Pusat, Jumat, 19 Februari. Awalnya Fredy sempat menolak dijemput oleh tim kepolisian. Adu mulut pun tidak bisa dihindarkan.

"Abang ikut baik-baik supaya enak, nanti di kantor," kata tim penyidik yang menangkap Fredy Kusnadi dalam video yang beredar, dilihat VOI, Jumat, 19 Februari.

Fredy Kusnadi awalnya berkelit tidak mau ikut. Semua kasus penipuan sertifikat tanah dengan korban keluarga Dino Patti Djalal akan diurus orang yang disebutnya sebagai kakaknya.

"Nanti biar semua sama abangku (yang urus) biar satu pintu aja gitu," kata Fredy Kusnadi menjawab.

Kemudian ditimpati polisi. "Abang lo siapa?" tanya penyidik. Dan dijawab Fredy Kusnadi. "Maksud gw pengacara," katanya.

Penyidik pun memberikan arahan. "Iya nanti di kantor punya kesempatan untuk menghubungi pengacara," kata penyidik.

Namun Fredy Kusnadi tetap ngotot ingin menghubungi pengacaranya. Penyidik pun meyakinkan nanti akan dihubungi dari kantor polisi.

Mengetahui upayanya tidak berhasil, Fredy Kusnadi kemudian mengatakan bahwa dirinya bukan dalang di balik kasus ini. Melainkan orang lain.

"Jadi gini, orang yang melakukan ini, bahasanya dalang lah, udah tahu orangnya, Lilin Marlina," kata Fresy Kusnadi.

Mendengar itu, penyidik mengatakan bahwa orang yang dimaksud sudah berada di kantor polisi. "Kebetelun Lilin Marlina sudah di kantor. Dia disana posisi ngelimpahin semua ke elu, makanya lu harus ke kantor kasih tahu si Lilin bukan elu yang ngelakuin," kata penyidik.

Mengetahui hal ini, Fredy Kusnadi akhirnya mau ikut ke kantor polisi. "Gw gati baju dulu," kata Fredy Kusnadi.

Sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, penangkapan terhadap Fredy setelah penyidik memiliki alat bukti yang cukup. Fredy ditangkap pada Jumat, 19 Februari.

Meski demikian, Fadil tak menjelaskan merinci soal peran Fredy dalam sindikat mafia tanah itu. Hanya disampaikan, jika dalam 3 laporan polisi sudah ada belasan orang yang ditetapkan tersangka.

Dari belasan tersangka itu, mereka memiliki peran yang berbeda. Salah satu di antara mereka ada yang berperan sebagai aktor intelektual dalam perkara mafia tanah. Tapi lagi-lagi tak disampaikan secara gamblang perihal tersebut.

Adapun, kasus ini bemula ketika Dino Patti Djalal menyampaikan telah menjadi korban pencurian sertifikat rumah di akun Twitter miliknya @dinopattidjalal, Selasa, 9 Februari. 

“Agar publik waspada: satu lagi rumah keluarga saya dijarah komplotan pencuri sertifikat rumah. Tahu-tahu sertifikat rumah milik ibnu saya telah beralih nama di BPN padahal tidak ada AJB, tidak ada transaksi bahkan tidak ada pertemuan apa pun dengan ibu saya,” kata Dino Patti Djalal.

Dalam thread/utasnya, Dino Patti Djalal menyebut komplotan ini punya modus mengincar target lalu membuat KTP palsu. 

"Berkolusi dengan broker hitam dan notaris bodong dan pasang figur-figur mirip foto di KTP yang dibayar untuk berperan sebagai pemilik KTP palsu,” sambung Dino Patti Djalal.

Komplotan ini disebut Dino sudah terencana menargetkan rumah milik ibunya. Kejadian ini menurut dia harus membuat polisi bergerak cepat.