Muncul Lagi Kematian Kasus COVID-19 di Jakarta Bulan Ini
Arsip foto - Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di kawasan Kelurahan Tanah Sereal, Tambora, Jakarta/DOK ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat terdapat dua kasus COVID-19 yang meninggal dunia pada bulan Desember 2023. Kematian kasus COVID-19 ini kembali muncul ketika Indonesaia telah memasuki endemi COVID-19.

"DKI Jakarta menemukan 2 kematian positif COVID-19 pada bulan Desember 2023 setelah sebelumnya selama 2 bulan berturut-turut tidak ada kematian COVID-19 di DKI Jakarta," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama dalam keterangannya, Senin, 11 Desember.

Ngabila menguraikan, dua kasus COVID-19 yang meninggal dunia ini merupakan lansia. Satu kasus memiliki komorbid hipertensi. Sementara, satu kasus lainnya memiliki komorbid stroke dan gagal jantung, serta belum melakukan vaksinasi COVID-19 sama sekali.

Dari kondisi ini, Ngabila mengimbau kelompok rentan seperti lansia dan memiliki komorbid untuk Segera melengkapi vaksinasi COVID-19.

Sebab, jika kelompok rentan tersebut positif COVID-19, mereka berpotensi besar terjadi keparahan atau meninggal dunia.

"Usia di atas 50 tahun yang belum lengkap vansinnya, yang memiliki komorbid hipertensi, DM, stroke, penyakit jantung, gagal ginjal kronis, kanker, TBC, HIV, dan gangguan imunitas lainnya. Mereka adalah orang-orang yang harus dipastikan vaksinasinya lengkap," urainya.

Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan terjadi kenaikan kasus COVID-19 dalam sebulan terakhir. Bahkan, kasus baru selama satu minggu terakhir naik hingga empat kali lipat dari minggu lalu.

"Ada 271 kasus positif dalam seminggu di DKI Jakarta tanggal 4-10 Desember," tutur Ngabila.

Sebelumnya, kasus baru COVID-19 mingguan pada periode 6-12 November tercatat sebanyak 40 kasus, 13-19 November 55 kasus, 20-26 November 62 kasus, dan 27 November-3 Desember 80 kasus.

Sejak pemerintah menetapkan penyebaran virus corona menjadi endemi sejak Juni 2023, tanggung jawab utama kesehatan berada pada diri masyarakat masing-masing.

"Sejauh ini belum dibutuhkan lagi pembatasan aktivitas. Tapi, pemerintah tidak berhenti mengimbau untuk lebih ketat bermasker, lebih rajin mencuci tangan, jaga ventilasi udara indoor baik, dan hindari asap rokok," ungkap dia.

"Pemerintah juga masih menyediakan lengkapi imunisasi rutin anak gratis dari pemerintah ada 15 jenis, vaksinasi COVID-19 dosis 1 sampai 4. Segera lengkapi selagi ada dan gratis," lanjutnya.