JAKARTA - Polda Metro Jaya meminta masyarakat tak menyebarkan foto ataupun video empat anak yang diduga menjadi korban pembunuhan oleh ayahnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sebab, hal itu hanya berdampak buruk pada keluarganya.
"Polda Metro Jaya mengimbau untuk tidak menyebarkan gambar 4 jenazah korban anak tersebut karena ini juga membuat emosional yang butuh empati dari kita bersama dan kesadaran dari masyarakat untuk tidak menyebarkan gambar tersebut," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Jumat, 8 Desember.
Menurutnya, bila foto empat bocah itu terus disebar melalui sosial media, tak banyak hasil positif yang didapat. Justru hanya akan berdampak buruh bagi keluarga, teruma kedua orangtuanya.
Terlepas apapun alasan atau motif di balik tewasnya keempat anak tersebut, orangtua dan keluarganya memiliki perasaan terhadap buah hatinya.
Di sisi lain, mengenai proses penyidikan, Trunoyudo tak banyak menyampaikan perkembangannya. Hanya dikatakan, tim penyidik maupun forensik sedang mengumpulkan bukti petunjuk untuk mengungkap penyebab kematian empat bocah tersebut.
"Tentu jajaran dari forensik, baik itu kedokteran forensik, kemudian juga dari berbagai scientific, tentu ada pakar itu nanti akan melakukan rangkaian dalam kolaboratif dalam proses penyidikan ini," kata Trunoyudo.
Adapun, empat orang bocah itu ditemukan tewas dalam kondisi sudah membusuk di dalam kamar di rumah kontrakan yang berada di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu, 6 Desember.
Selain keempat korban, ayahnya yang berinisial P sekaligus terduga pelaku juga ditemukan dalam kondisi meringkuk tanpa busana di dalam kamar mandi.
Hingga saat ini Polres Metro Jakarta Selatan yang menangani kasus itu telah memeriksa 5 saksi. Para saksi itu yakni keluarga dari D selaku ibu para korban, pihak keluarga dari P, hingga tetangga sekitar.
BACA JUGA:
“Sejauh ini sudah kami lakukan interogasi terhadap 5 orang saksi,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary.