Bagikan:

JAKARTA - Polsek Cipayung mengamankan seorang pelaku penyebar berita bohong atau hoaks terkait viralnya video ibu gorok anak kandung di media sosial.

Saat kejadian pelaku tak ada di lokasi dan hanya menerima video dari grup pesan singkat, kemudian disebar luaskan ke media sosial.

Dari rekaman video viral itu, nampak seorang anak wanita menangis histeris. Dalam narasi video ditulis bahwa anak ini digorok oleh ibunya saat membangunkan sahur.

Video ini telah ditonton oleh puluhan juta netizen dan mendapat berbagai komentar kecaman.

Informasi yang menyebutkan bahwa ibu tega menggorok anak kandungnya di kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur merupakan berita bohong atau hoaks. Polisi pun langsung bergerak cepat menyelidiki kasus tersebut.

Dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti, polisi akhirnya meringkus penyebar video hoaks itu. Pelaku berinisial MRA (23) diamankan ke Polsek Cipayung guna penyelidikan lebih lanjut.

Pelaku MRA mengakui perbuatannya. Dirinya mengatakan bahwa tidak teliti dalam menyebarkan informasi.

"Saya salah informasi, kurang teliti nangkap informasi. Jadi saya simpulkan sendiri," kata MRA kepada wartawan.

Pelaku juga mengucapkan permintaan maaf kepada keluarga ibu dan anak yang dirugikan oleh ulahnya.

"Saya minta maaf kepada keluarga korban yang bersangkutan, sekali lagi minta maaf," ucapnya.

Kapolsek Cipayung Kompol Bambang Cipto meminta masyarakat agar tidak menyebarluaskan apapun jika belum diketahui kebenarannya.

"Lain kali kalau ada berita belum akurat jangan di share. Viral ada seorang wanita digorok oleh ibunya, setelah olah TKP ternyata berita itu hoaks," tegasnya kepada wartawan, Selasa 19 April.

Saat dimintai keterangan, pelaku MRA mendapat video itu dari grup WAG ponsel miliknya bahwa ada salah satu video digorok. MRA berusaha mengunggahnya.

"Dia belum ngecek kebenarannya, langsung sebar aja. Korban MS hanya tergores, ibunya tidak sengaja pisaunya menggores luka sedikit. Yang bersangkutan sudah pulang. Video dari grup ponsel pelaku," paparnya.

Agar tidak ada kejadian terulang, Kapolsek mengimbau kepada warga jika ingin melakukan sesuatu di media sosial jangan terburu-buru.

"Karena dampaknya akan menciptakan situasi kurang kondusif dan berdampak luas," tegasnya