Bagikan:

JAKARTA - Kasus kematian empat bocah yang terjadi di rumah kontrakan, Gg Roman Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan masih menjadi tanda tanya warga sekitar. Pasalnya, hingga saat ini polisi belum menyimpulkan penyebab kematiannya.

Yacob, Ketua RT setempat, mengatakan bila empat bocah itu tewas diduga dibunuh oleh ayahnya dengan cara dibekap bantal. Hal ini diketahui setelah Yacob mendengar percakapan antara pihak kepolisian dengan pelaku.

Menurut Yacob, saat itu polisi sempat meminta keterangan pelaku saat ingin dibawa ke Rumah Sakit karena luka senjata tajam saat berusaha ingin bunuh diri.

“Dalam keterangannya (pelaku saat ditanya polisi) anak-anaknya dibekap dengan bantal. Kan saya tadi dengar pas disuruh masuk (ke rumah korban),” kata Yacob saat dikonfirmasi, Kamis, 7 Desember.

Yacob menduga motif pelaku melakukan tindakan keji itu karena faktor ekonomi. Pasalnya dia belum membayar kontrakan yang sudah berjalan 6 bulan.

Terlebih, minggu lalu dia melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, Devnisa Putri.

“Ya mungkin ekonomi, yang jelas ekonomi. Karena sudah 6 bulan belum dibayar ini kontrakan. Baru 3 bulan dia bayarnya. Pekerjaan pelaku tadinya sopir taksi, terus sekarang nganggur. Dia jemput istrinya kerja selama nganggur,” ucapnya.

Kronologis Penemuan

Yacob kembali menerangkan perihal kronologis penemuan 4 mayat itu. Katanya, semua bermula saat warga mencium bau busuk di sekitar rumah TKP. Apalagi banyak lalat di ventilasi udara rumah terduga pelaku. Atas dasar itu ia menghubungi pihak keluarga korban yakni kakak dari istri terduga pelaku.

“Rumahnya dikunci, kita bawa tukang kunci. Untuk buka pintu itu,” ucapnya.

Setelah keluarga istri tiba dan tukang kunci berhasil membuka pintu, baru diketahui ada 4 mayat anak-anak di dalam kamar. Sedangkan Panca ada di dalam kamar mandi meringkuk tanpa pakaian. Tangannya mengeluarkan darah karena mencoba bunuh diri.

“Pas masuk dia nangis, ya Allah…ya Allah. Ibu bilang sudah jangan dulu masuk, menunggu polisi. Sudahlah telpon polisi ,” ungkapnya.